DAFTAR ISI

Rabu, 13 November 2013

DZIKIR JAHR (DZIKIR DENGAN SUARA KERAS) DAN JAMA’AH


Allah swt berfirman :
وَاذْكُرْ رَبَّكَ فِي نَفْسِكَ تَضَرُّعًا وَخِيفَةً وَدُونَ الْجَهْرِ مِنَ الْقَوْلِ بِالْغُدُوِّ وَالْآصَالِ وَلَا تَكُنْ مِنَ الْغَافِلِينَ (205) [الأعراف : 205 [
Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai. (QS Al A’raf : 205)
قُلِ ادْعُوا اللَّهَ أَوِ ادْعُوا الرَّحْمَنَ أَيًّا مَا تَدْعُوا فَلَهُ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَى وَلَا تَجْهَرْ بِصَلَاتِكَ وَلَا تُخَافِتْ بِهَا وَابْتَغِ بَيْنَ ذَلِكَ سَبِيلًا (110) [الإسراء : 110[
“ Dan janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam shalatmu dan janganlah pula merendahkannya, dan carilah jalan tengah di antara keduannya” ( QS Al Isra’ : 110)
Syubhat
Banyak kita mendengar orang-orang berkumpul dan mengeraskan suara dalam berdzikir, perbuatan  ini bertentangan dengan kandungan dua ayat di atas, karena dengan tegas kedua ayat tersebut melarang kita untuk mengeraskan suara dalam berdzikir. Mengumpulkan orang untuk berdzikir juga merupakanperbuatan  bid`ah yang tidak ada di zaman Rasulullah, ini sesuai dengan apa yang dinukilkan dari Ibnu Mas`ud bahwasanya Beliau mengusir orang-orang yang berkumpul dan berdzikir dengan suara keras dari masjid dan menyebut mereka sebagai Ahli Bid`ah.
Kami Menjawab
Dzikir secara jahr
Mengenai ayat pertama yaitu :
وَاذْكُرْ رَبَّكَ فِي نَفْسِكَ تَضَرُّعًا وَخِيفَةً وَدُونَ الْجَهْرِ مِنَ الْقَوْلِ بِالْغُدُوِّ وَالْآصَالِ وَلَا تَكُنْ مِنَ الْغَافِلِينَ (205) [الأعراف : 205 [
Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai. (QS Al A’raf : 205)
Ayat ini bukanlah merupakan larangan untuk berdzikir dengan suara keras, akan tetapi merupakan perintah untuk selalu mengingat Allah, oleh karena itulah dalam akhir ayat ini disebutkan وَلَا تَكُنْ مِنَ الْغَافِلِينَ (dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai)(1).
Sedangkan perkataan وَدُونَ الْجَهْرِ مِنَ الْقَوْل (dengan tidak mengeraskan suara), ini bukan ditujukan untuk melarang berdzikir dengan suara keras secara mutlak, akan tetapi merupakan larangan untuk berlebihan dalam mengeraskan suara dalam dzikir sehingga melebihi batas kebutuhannya. Adapun mengeraskan suara dalam dzikir sesuai dengan kebutuhannya maka itu tidak mengapa selama tidak mengganggu yang lain. Lebih jauh Imam Nawawi mengatakan bahwa mengeraskan suara dalam berdzikir jika tidak ada halangan syar’i (seperti takut riya atau mengganggu) hukumnya adalah sunnah bahkan lebih utama daripada memelankan suara, pendapat ini sesuai dengan Madzhab Imam Syafi’i dan yang dzohir dari Madzhab Hanbali serta salah satu dari dua riwayat Imam Malik (2).
Adapun mengenai ayat kedua yaitu :
قُلِ ادْعُوا اللَّهَ أَوِ ادْعُوا الرَّحْمَنَ أَيًّا مَا تَدْعُوا فَلَهُ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَى وَلَا تَجْهَرْ بِصَلَاتِكَ وَلَا تُخَافِتْ بِهَا وَابْتَغِ بَيْنَ ذَلِكَ سَبِيلًا (110) [الإسراء : 110[
“ Dan janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam shalatmu dan janganlah pula merendahkannya, dan carilah jalan tengah di antara keduannya” ( QS Al Isra’ : 110)
Ayat ini turun ketika Rasulullah  berada di Makkah. Beliau membaca Al Qur’an dengan mengeraskankan suaranya sehingga membuat orang-orang musyrik yang mendengar merasa terganggu dan mulai mencaci Beliau dan Tuhannya. Untuk meredakan sekaligus mencegah terulangnya peristiwa ini, Allah  memerintahkan Nabi  untuk melembutkan suaranya dalam membaca Al-Quran melalui ayat ini.
Maka bukan pada tempatnya jika kita menjadikan ayat ini sebagai dalil untuk melarang pembacaan zikir dengan suara keras. karena kini kejadian seperti  di atas tidak lagi terjadi walaupun ayat-ayat Alqur’an dibaca dengan jahr (keras). Ada juga yang berpendapat bahwa yang dimaksud dengan Sholat disini adalah Do’a (3) , Artinya kita dilarang terlalu mengeraskan suara dalam doa karena ketika berdo’a kita bermunajat pada Allah yang maha mendengar.
Permasalahan mengenai dzikir secara jahr memang agak riskan karena selain banyak dalil yang menganjurkan untuk memelankan suara dalam dzikir banyak pula hadits yang menganjurkan untuk mengeraskan suara di dalamnya.
Diantara dalil tersebut adalah :
كان رسول الله صلى الله عليه وسلم إذا سلم من صلاته يقول بصوته الأعلى : لا إله إلا الله وحده لا شريك له ….
Rasulullah saw jika selesai mengucapkan salam dari shalatnya berkata dengan suaranya yang keras “ Tiada tuhan Selain Allah, maha esa, tiada sekutu bagi-Nya…”(HR Baihaqi dan Syafi`i) (4)
أن رفع الصوت بالذكر حين ينصرف الناس من المكتوبة كان على عهد النبي صلى الله عليه و سلم  وقال ابن عباس كنت أعلم إذا إنصرفوا بذلك إذا سمعته
“ Sesungguhnya mengeraskan suara dalam dzikir ketika selesai dari shalat fardhu, ada di zaman Nabi SAW. Dan berkata Ibn Abbas “ aku mengetahui selesainya mereka (dari shalat) dengan suara tersebut ketika aku mendengarnya”.(Mutafaq Alaihi)(5)
Juga hadits :
: قال النبي صلى الله عليه و سلم ( يقول الله تعالى أنا عند ظن عبدي بي وأنا معه إذا ذكرني فإن ذكرني في نفسه ذكرته في نفسي وإن ذكرني في ملأ ذكرته في ملأ خير منهم
Nabi saw bersabda : “ Allah Berfirman : Aku sesuai dengan prasangkaan hamba-Ku mengenai-Ku, dan Aku bersamanya ketika berdzikir padaku, jika Ia berdzikir padaku dalam dirinya, maka aku menyebutnya dalam diri-Ku, dan jika Ia berdzikir padaku dalam keramaian maka aku akan menyebutnya dalam keramaian yang lebih baik dari mereka” (Mutafaq Alaihi)(6)
dzikir yang dilakukan dalam keramaian tentu merupakan dzikir dengan suara keras. Hadits ini juga sekaligus merupakan dalil kebolehan dzikir secara jama`ah.
Juga hadits :
عن جابر ، أن رجلا كان يرفع صوته بالذكر ، فقال رجل : لو أن هذا خفض من صوته ، فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم : « فإنه أواه  »
Dari Jabir, Bahwasanya seorang lelaki mengangkat suaranya dalam berdzikir maka seseorang berkata “ Andai saja dia merendahkan suaranya maka Rasulullah saw bersabda “Sesungguhnya dia adalah orang yang taat” (HR Hakim) (7)
Hadits-hadits yang menjelaskan mengenai hal ini banyak, sebagian ulama bahkan mengatakan ada lebih dari 100 hadits yang menunjukkan kebolehan mengeraskan suara dalam beribadah baik qiraah maupun dzikir(8).
Untuk mengkompromikan antara dalil-dalil yang melarang untuk mengeraskan suara dalam dzikir dan yang memperbolehkannya, maka  para ulama diantaranya Imam Ghozali dan Imam Nawawi mengatakan bahwa Memelankan suara lebih afdhol bagi mereka yang takut riya sedangkan bagi yang tidak takut riya dan tidak mengganggu orang maka dzikir dengan suara keras lebih utama(9).
Dzikir secara jamaah
Mengenai Atsar yang mengatakan bahwa Ibnu Mas`ud mengusir jama`ah dzikir dari masjid dan menyebut mereka sebagai ahlul bid`ah merupakan atsar yang tidak shohih menurut para ulama dan bertentangan dengan ayat-ayat Al Qur`an dan juga hadits-hadits yang shohih(10). Banyak sekali dalil yang bukan hanya membolehkan tapi juga menganjurkan kita untuk melakukan  dzikir berjama`ah diantaranya adalah firman Allah SWT :
الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَى جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَذَا بَاطِلًا سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ   [آل عمران/191 [
(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.(QS Ali Imran : 191)
Dalam ayat ini Allah menyebutkan orang-orang yang berdzikir dengan lafadz الَّذِينَ  yang diperuntukan untuk orang banyak, bukan perorangan, ini menunjukkan bahwa dzikir berjamaah bukan hal yang dilarang.
Dan juga hadits :
إن لله ملائكة يطوفون في الطرق يلتمسون أهل الذكر فإذا وجدوا قوما يذكرون الله تنادوا هلموا إلى حاجتكم
Sesungguhnya Allah memiliki malaikat yang selalu berkeliling di jalan-jalan untuk mencari Ahli dzikir, Jika mereka menemukan suatu kaum yang berdzikir kepada Allah, mereka memanggil “Kemarilah kepada apa yang kalian cari…”” (HR Bukhari)(11)
Hadits ini menegaskan bahwa para malaikat ketika mendapatkan kaum yang berdzikir yang tentunya terdiri dari banyak orang, mereka justru meliputinya dan memanggil malaikat lainnya untuk ikut berkumpul didalamya. Dalam hadits lain diceritakan :
أنه قال لا يقعد قوم يذكرون الله عز و جل إلا حفتهم الملائكة وغشيتهم الرحمة ونزلت عليهم السكينة وذكرهم الله فيمن عنده
Rasulullah saw bersabda, tidaklah duduk suatu kaum berdzikir kepada Allah Azza wa jalla kecuali para malaikat akan mengelilingi mereka dan Rahmat akan meliputi mereka, serta akan turun kepada mereka ketenangan dan Allah akan menyebut mereka kepada yang berada di sisinya. (HR Muslim)(12)
Dalam hadits ini disebutkan diceritakan bukan hanya Malaikat yang mendukung dzikir bersama bahkan Allah membanggakan mereka kepada Para malaikat-Nya. Dalam suatu hadits disebutkan :
وإن رسول الله صلى الله عليه و سلم خرج على حلقة من أصحابه فقال ما أجلسكم ؟ قالوا جلسنا نذكر الله ونحمده على ما هدانا للإسلام ومن به علينا قال آلله ما أجلسكم إلا ذاك ؟ قالوا والله ما أجلسنا إلا ذاك قال أما إني لم أستحلفكم تهمة لكم ولكنه أتاني جبريل فأخبرني أن الله عز و جل يباهي بكم الملائكة
Rasulullah saw menemui sebuah halaqah dari sahabatnya maka Rasulullah bertanya “ Sebab apa yang membuat kalian duduk ?”, mereka berkata : “Kami duduk untuk berdzikir kepada Allah dan memujinya atas petunjuknya pada kami untuk islam  dan anugrah yang diberikan pada kami”, Rasulullah berkata : Apakah kalian mau bersumpah demi Allah bahwasanya tidak ada sebab lain yang membuat kalian duduk kecuali itu ?”, mereka menjawab “Demi Allah tidaklah membuat kami duduk kecuali itu”. Rasulullah berkata : “Ketahuilah aku tidak menyuruh kalian bersumpah karena ragu pada kalian tapi telah datang jibril kemudian dia mengkhabarkan kepada ku bahwasanya Allah Azza wa Jalla membanggakan kalian pada para malaikat. (HR Muslim)(13)
Dalam hadits lain disebutkan :
مَا مِنْ قَوْمٍ اجْتَمَعُوا يَذْكُرُونَ اللَّهَ لاَ يُرِيدُونَ بِذَلِكَ إِلاَّ وَجْهَهُ إِلاَّ نَادَاهُمْ مُنَادٍ مِنَ السَّمَاءِ أَنْ قُومُوا مَغْفُوراً لَكُمْ قَدْ بُدِّلَتْ سَيِّآتُكُمْ حَسَنَاتٍ
“Tidaklah suatu kaum berkumpul untuk berdzikir kepada Allah tidak menghendaki dengannya kecuali keridhaannya, kecuali akan menyeru kepada mereka seorang penyeru dari langit “ Berdirilah kalian dalam keadaan diampuni bagi kalian dan digantikan kejelekan kalian dengan kebaikan” (HR Ahmad)(14)
Dzikir secara berjama`ah ini juga boleh dilakukan didalam masjid, sebagaimana sabda Rasulullah :
« يَقُولُ الرَبُّ عَزَّ وَجَلَّ يَوْمَ الْقِيَامَةِ سَيَعْلَمُ أَهْلُ الْجَمْعِ مَنْ أَهْلُ الْكَرَمِ ». فَقِيلَ وَمَنْ أَهْلُ الْكَرَمِ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ     « مَجَاِلسُ الذِّكْرِ فِى الْمَسَاجِدِ »
Allah Azza wa Jalla berfirman di hari kiamat, “mereka yang berkumpul akan mengetahui siapakah orang yang memiliki kemuliaan”, dikatakan “siapakah orang yang memiliki kemuliaan itu wahai Rasulullah?”, Rasulullah menjawab : “majlis-majlis dzikir di masjid-masjid” (HR Ahmad)(15)
Setelah datang hadits-haditsyang demikian jelas ini dari Rasulullah masihkah kita mengingkari kebolehan dzikir berjamaah ?.
Referensi
 (1)تفسير ابن كثير - (ج 3 / ص 539)
وقد زعم ابن جرير وعبد الرحمن بن زيد بن أسلم قبله: أن المراد بهذه الآية: أمر السامع للقرآن في حال استماعه بالذكر على هذه الصفة. وهذا بعيد مناف للإنصات المأمور به، ثم المراد بذلك في الصلاة، كما تقدم، أو الصلاة والخطبة، ومعلوم أن الإنصات إذ ذاك أفضل من الذكر باللسان، سواء كان سرًا أو جهرًا، فهذا الذي قالاه لم يتابعا عليه، بل المراد الحض على كثرة الذكر من العباد بالغدو والآصال، لئلا يكونوا من الغافلين؛ ولهذا مدح الملائكة الذين يسبحون الليل والنهار لا يفترون، فقال: { إِنَّ الَّذِينَ عِنْدَ رَبِّكَ لا يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِهِ [ وَيُسَبِّحُونَهُ وَلَهُ يَسْجُدُونَ ] }  وإنما ذكرهم بهذا ليتشبه بهم في كثرة طاعتهم وعبادتهم؛ ولهذا شرع لنا السجود هاهنا لما ذكر سجودهم لله، عز وجل، كما جاء في الحديث: "ألا تصفون كما تصف الملائكة عند ربها، يتمون الصفوف الأوَل، ويتَراصُّون في الصف"
 (2) تفسير ابن كثير - (ج 3 / ص 539)
قال: { وَدُونَ الْجَهْرِ مِنَ الْقَوْلِ } وهكذا يستحب أن يكون الذكر لا يكون نداء و[لا] جهرًا بليغًا؛ ولهذا لما سألوا رسول الله صلى الله عليه وسلم فقالوا: أقريب ربنا فنناجيه أم بعيد فنناديه؟ فأنزل الله: { وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ } [البقرة:186]
تفسير البغوي - (ج 3 / ص 321)
قوله تعالى: { وَاذْكُرْ رَبَّكَ فِي نَفْسِكَ } قال ابن عباس: يعني بالذكر: القراءة في الصلاة، يريد يقرأ سرا في نفسه، { تَضَرُّعًا وَخِيفَةً } خوفا، أي: تتضرع إليّ وتخاف مني هذا في صلاة السر. وقوله: { وَدُونَ الْجَهْرِ مِنَ الْقَوْلِ } أراد في صلاة الجهر لا تجهر جهرا شديدا، بل في خفض وسكون، يسمع من خلفك، وقال مجاهد وابن جريج: أمر أن يذكروه في الصدور بالتضرع إليه في الدعاء والاستكانة دون رفع الصوت والصياح بالدعاء { بِالْغُدُوِّ وَالآصَالِ وَلا تَكُنْ مِنَ الْغَافِلِينَ } أي: بالبكر والعشيات، واحد آصال: أصيل مثل يمين وأيمان، وهو ما بين العصر والمغرب.
تفسير الألوسي - (ج 6 / ص 499(
ودون في قوله تعالى : { وَدُونَ الجهر مِنَ القول } صفة لمعمول حال محذوفة أي ومتكلماً كلاماً دون الجهر لأن دون لا تتصرف على المشهور؛ والعطف على تضرعاً ، وقيل : لا حاجة إلى ما ذكر والعطف على حاله ، والمراد اذكره متضرعاً ومقتصداً . وقيل : إن العطف على قوله تعالى : { فِى نَفْسِكَ } لكن على معنى اذكره ذكراً في نفسك وذكراً بلسانك دون الجهر ، والمراد بالجهر رفع الصوت المفرط وبما دونه نوع آخر من الجهر . ..... وقيل : نهى عن الجهر بالذكر والدعاء كقوله تعالى : { تُرْحَمُونَ واذكر رَّبَّكَ فِي نَفْسِكَ تَضَرُّعًا وَخِيفَةً وَدُونَ الجهر مِنَ القول } [ الأعراف : 205 ] . وأنت تعلم أن القول بأن الجهر بالذكار والدعاء منهي لا ينبغي أن يكون على إطلاقه .والذي نص عليه الإمام النووي في «فتاويه» أن الجهر بالذكر حيث لا محذور شرعياً مشروع مندوب إليه بل هو أفضل من الإخفاء في مذهب الإمام الشافعي وو ظاهر مذهب الإمام أحمد وإحدى الروايتين عن الإمام مالك بنقل الحافظ ابن حجر في فتح الباري وهو قول لقاضيخان في «فتاويه» في ترجمة مسائل كيفية القراءة وقوله في باب غسل الميت : ويكره رفع الصوت بالذكر ، فالظاهر أنه لمن يمشي مع الجنازة كما هو مذهب الشافعية لا مطلقاً كما تفهمه عبارة البحر الرائق وغيره وهو قول الإمامين في تكبير عيد الفطر كالأضحى ، ورواية عن الإمام أبي حنيفة نفسه رضي الله تعالى عنه بل في مسنده ما ظاهره استحباب الجهر بالذكر مطلقاً ، نعم قال ابن نجيم في «البحر» نقلاً عن المحقق ابن الهمام في «فتح القدير» ما نصه قال أبو حنيفة : رفع الصوت بالذكر بدعة مخالفة للأمر من قوله تعالى (ج 12 / ص 108( وَإِنْ تَجْهَرْ بِالْقَوْلِ فَإِنَّهُ يَعْلَمُ السِّرَّ وَأَخْفَى (7) { واذكر رَّبَّكَ فِي نَفْسِكَ } [ الأعراف : 205 ] الآية فيقتصر على مورد الشرع ، وقد ورد به في الأضحى وهو قوله سبحانه : { واذكروا الله فِى أَيَّامٍ معدودات } [ البقرة : 203 [ .وأجاب السيوطي في نتيجة الذكر عن الاستدلال بالآية السابقة بثلاثة أوجه ، الأول : أنها مكية ولما هاجر صلى الله عليه وسلم سقط ذلك ، الثاني : أن جماعة من المفسرين منهم عبد الرحمن بن زيد بن أسلم . وابن جرير حملوا الآية على الذكر حال قراءة القرآن وأنه أمر له عليه الصلاة والسلام بالذكر على هذه الصفة تعظيماً للقرآن وأنه أمر له عليه الصلاة والسلام بالذكر على هذه الصفة تعظيماً للقرآن أن ترفع عنده الأصوات ، ويقويه اتصالها بقوله تعالى : { وَإِذَا قُرِىء القرءان } [ الأعراف : 204 ] الآية ، الثالث : ما ذكره بعض الصوفية أن الأمر في الآية خاص بالنبي صلى الله عليه وسلم الكامل المكمل وأما غيره عليه الصلاة والسلام ممن هو محل الوساوس فمأمور بالجهر لأنه أشد تأثيراً في دفعها وفيه ما فيه . واختار بعض المحققين أن المراد دون الجهر البالغ أو الزائد على قدر الحاجة فيكون الجهر المعتدل ، والجهر بقدر الحاجة داخلاً في المأمور به ، فقد صح ما يزيد على عشرين حديثاً في أنه صلى الله عليه وسلم كثيراً ما كان يجهر بالذكر . وصح عن أبي الزبير أنه سمع عبد الله بن الزبير يقول : كان رسول الله صلى الله عليه وسلم إذا سلم من صلاته يقول بصوته الأعلى " لا إله إلا الله وحده لا شريك له له الملك وله الحمد وهو على كل شيء قدير لا حول ولا قوة إلا بالله ولا نعبد إلا إياه له النعمة وله الفضل وله الثناء الحسن لا إله إلا الله مخلصين له الدين ولو كره الكافرون " وهو محمول على اقتضاء حاجة التعليم ونحوه لذلك ، وما في «الصحيحين» من حديث أبي موسى الأشعري قال : كنا مع النبي صلى الله عليه وسلم وكنا إذا أشرفنا على واد هللنا وكبرنا ارتفعت أصواتنا فقال النبي صلى الله عليه وسلم : " يا أيها الناس أربعوا على أنفسكم فإنكم لا تدعون أصم ولا غائباً إنه معكم إنه سميع قريب محمول على أن النهي المستفاد التزاماً من أمر اربعوا الذي بمعنى ارفقوا ولا تجهدوا أنفسكم مراد به النهي عن المبالغة في رفع الصوت ، وبتقسيم الجهر واختلاف أقسامه في الحكم يجمع بين الروايتين المختلفتين عن الإمام أبي حنيفة ، وما ذكر في الواقعات عن ابن مسعود من أنه رأى قوماً يهللون برفع الصوت في المسجد فقال : ما أراكمم إلا مبتدعين حتى أخرجهم من المسجد لا يصح عند الحفاظ من الأئمة المحدثين ، وعلى فرض صحته هو معارض بما يدل عليه ثبوت الجهر منه رضي الله تعالى عنه مما رواه غير واحد من الحفاظ أو محمول على الجهر البالغ ، وخبر خير الذكر الخفي وخير الرزق أو العيش ما يكفي صحيح . وعزاه الإمام السيوطي إلى الإمام أحمد . وابن حبان . والبيهقي عن سعد بن أبي وقاص ، وعزاه أبو الفتح في سلاح المؤمن إلى أبي عوانة في مسنده الصحيح أيضاً ، وهو محمول على من كان في موضع يخاف فيه الرياء أو الإعجاب أو نحوهما ، وقد صح أيضاً أنه عليه الصلاة والسلام جهر بالدعاء وبالمواعظ لكن قال غير واحد من الأجلة : إن إخفاء الدعاء أفضل . وحد الجهر على ما ذكره ابن حجر الهيتمي في المنهج القويم أن يكون بحيث يسمع غيره والإسرار بحيث يسمع نفسه . وعند الحنفية في رواية أدنى الجهر إسماع نفسه وأدنى المخافتة تصحيح الحروف وهو قو "
 (3) تفسير الطبري - (17 / 584)
دثنا أبو كريب، قال: ثنا عثمان بن سعيد، قال: ثنا بشر بن عمارة، عن أبي رَوْق، عن الضحاك، عن ابن عباس، في قوله( وَلا تَجْهَرْ بِصَلاتِكَ وَلا تُخَافِتْ بِهَا ) قال: كان رسول الله صلى الله عليه وسلم، إذا جهر بالصلاة بالمسلمين بالقرآن، شقّ ذلك على المشركين إذا سمعوه، فيُؤْذون رسول الله صلى الله عليه وسلم بالشتم والعيب به، وذلك بمكة ، فأنزل الله: يا محمد( لا تَجْهَرْ بِصَلاتِكَ ) يقول: لا تُعْلِن بالقراءة بالقرآن إعلانا شديدا يسمعه المشركون فيؤذونك، ولا تخافت بالقراءة بالقرآن: يقول: لا تخفض صوتَك حتى لا تُسْمِع أذنيك( وَابْتَغِ بَيْنَ ذَلِكَ سَبِيلا ) يقول: اطلب بين الإعلان والجهر وبين التخافت والخفض طريقا، لا جهرا شديدا، ولا خفضا لا تُسْمِع أذنيك، فذلك القدر، فلما هاجر رسول الله صلى الله عليه وسلم إلى المدينة سقط هذا كله، يفعل الآن أيّ ذلك شاء.
تفسير البيضاوي - (ج 3 / ص 459)
. { وَلاَ تَجْهَرْ بِصَلاتِكَ } بقراءة صلاتك حتى تسمع المشركين ، فإن ذلك يحملهم على السب واللغو فيها . { وَلاَ تُخَافِتْ بِهَا } حتى لا تسمع من خلفك من المؤمنين . { وابتغ بَيْنَ ذلك } بين الجهر والمخافتة . { سَبِيلاً } وسطاً فإن الاقتصاد في جميع الأمور محبوب . روي أن أبا بكر رضي الله عنه كان يخفت ويقول : أناجي ربي وقد علم حاجتي ، وعمر رضي الله عنه كان يجهر ويقول أطرد الشيطان وأوقظ الوسنان ، فلما نزلت أمر رسول الله صلى الله عليه وسلم أبا بكر أن يرفع قليلاً وعمر أن يخفض قليلاً . وقيل معناه لا تجهر بصلاتك كلها ولا تخافت بها بأسرها وابتغ بين ذلك سبيلاً بالإِخفات نهاراً والجهر ليلاً .
تفسير البغوي - (ج 5 / ص 138(
} وَابْتَغِ بَيْنَ ذَلِكَ سَبِيلا } وبهذا الإسناد عن محمد بن إسماعيل قال: حدثنا مسدد عن هشيم عن أبي بشر بإسناده مثله وزاد { وَابْتَغِ بَيْنَ ذَلِكَ سَبِيلا } أسمعهم ولا تجهر حتى يأخذوا عنك القرآن وقال قوم: الآية في الدعاء وهو قول عائشة رضي الله عنها والنخعي ومجاهد ومكحول: أخبرنا عبد الواحد المليحي أخبرنا أحمد بن عبد الله النعيمي أخبرنا محمد بن يوسف حدثنا محمد بن إسماعيل حدثنا طلق بن غنام حدثنا زائدة عن هشام عن أبيه عن عائشة رضي الله عنها في قوله: "ولا تجهر بصلاتك ولا تخافت بها" قالت: أنزل ذلك في الدعاء وقال عبد الله بن شداد: كان أعراب من بني تميم إذا سلم النبي صلى الله عليه وسلم قالوا: "اللهم ارزقنا مالا وولدا فيجهرون بذلك فأنزل الله هذه الآية: { وَلا تَجْهَرْ بِصَلاتِكَ } أي: لا ترفع صوتك بقراءتك أو بدعائك ولا تخافت بها والمخافتة: خفض الصوت والسكوت "وابتغ بين ذلك سبيلا" أي: بين الجهر والإخفاء.
 (4)معرفة السنن والآثار للبيهقي - (ج 3 / ص 172)
990 - أخبرنا أبو زكريا ، وأبو بكر ، وأبو سعيد ، قالوا : حدثنا أبو العباس قال : أخبرنا الربيع قال : أخبرنا الشافعي قال : أخبرنا إبراهيم بن محمد قال : حدثني موسى بن عقبة ، عن أبي الزبير ، أنه سمع عبد الله بن الزبير ، يقول : كان رسول الله صلى الله عليه وسلم ، إذا سلم من صلاته ، يقول بصوته الأعلى : « لا إله إلا الله وحده لا شريك له ، له الملك ، وله الحمد ، وهو على كل شيء قدير ، لا حول ولا قوة إلا بالله ، ولا نعبد إلا إياه ، له النعمة ، وله الفضل ، وله الثناء الحسن ، لا إله إلا الله مخلصين له الدين ، ولو كره الكافرون »
مسند الشافعي - (ج 1 / ص 179)
176 - أخبرنا إبراهيم بن محمد ، حدثني موسى بن عقبة ، عن أبي الزبير ، أنه سمع عبد الله بن الزبير رضي الله عنه يقول : كان رسول الله صلى الله عليه وسلم إذا سلم من صلاته يقول بصوته الأعلى : « لا إله إلا الله وحده لا شريك له ، له الملك ، وله الحمد ، وهو على كل شيء قدير ، لا حول ولا قوة إلا بالله ، ولا نعبد إلا إياه ، له النعمة ، وله الفضل ، وله الثناء (1) الحسن ، لا إله إلا الله ، مخلصين له الدين ولو كره الكافرون »
 (5)صحيح البخاري - (ج 1 / ص 288(
805 - حدثنا إسحق بن نصر قال حدثنا عبد الرزاق قال أخبرنا ابن جريج قال أخبرني عمرو أن أبا معبد مولى ابن عباس أخبره أن ابن عباس رضي الله عنهما أخبره  : أن رفع الصوت بالذكر حين ينصرف الناس من المكتوبة كان على عهد النبي صلى الله عليه و سلم  وقال ابن عباس كنت أعلم إذا إنصرفوا بذلك إذا سمعته
صحيح مسلم - (ج 1 / ص 410(
122 - ( 583 ) حدثنا محمد بن حاتم أخبرنا محمد بن بكر أخبرنا ابن جريج ح قال وحدثني إسحاق بن منصور ( واللفظ له ) قال أخبرنا عبدالرزاق أخبرنا ابن جريج أخبرني عمرو بن دينار أن أبا معبد مولى ابن عباس أخبره أن ابن عباس أخبره أن رفع الصوت بالذكر حين ينصرف الناس من المكتوبة كان على عهد النبي صلى الله عليه و سلم وأنه قال قال ابن عباس كنت أعلم إذا انصرفوا بذلك إذا سمعه
 (6)صحيح البخاري - (ج 6 / ص 2694(
 6970 - حدثنا عمر بن حفص حدثنا أبي حدثنا الأعمش سمعت أبا صالح عن أبي هريرة رضي الله عنه قال  : قال النبي صلى الله عليه و سلم ( يقول الله تعالى أنا عند ظن عبدي بي وأنا معه إذا ذكرني فإن ذكرني في نفسه ذكرته في نفسي وإن ذكرني في ملأ ذكرته في ملأ خير منهم وإن تقرب إلي شبرا تقربت إليه ذراعا وإن تقرب إلي ذراعا تقربت إليه باعا وإن أتاني يمشي أتيته هرولة (
صحيح مسلم - (ج 4 / ص 2061(
- ( 2675 ) حدثنا قتيبة بن سعيد وزهير بن حرب ( واللفظ لقتيبة ) قالا حدثنا جرير عن الأعمش عن أبي صالح عن أبي هريرة قال  : قال رسول الله صلى الله عليه و سلم يقول الله عز و جل أنا عند ظن عبدي بي وأنا معه حين يذكرني إن ذكرني في نفسه ذكرته في نفسي وإن ذكرني في ملإ ذكرته في ملإ هم خير منهم وإن تقرب مني شبرا تقربت إليه ذرعا وإن تقرب إلي ذراعا تقربت منه باعا وإن أتاني يمشي أتيته هرولة
 (7) المستدرك على الصحيحين للحاكم - (ج 3 / ص 389(
1310 - حدثنا أبو العباس محمد بن يعقوب ، ثنا أحمد بن عبد الحميد أبو جعفر الحارثي ، ثنا إسحاق بن منصور السلولي ، ثنا محمد بن مسلم الطائفي ، عن عمرو بن دينار ، عن جابر ، أن رجلا كان يرفع صوته بالذكر ، فقال رجل : لو أن هذا خفض من صوته ، فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم : « فإنه أواه  » . قال : فمات فرأى رجل نارا في قبره ، فأتاه فإذا رسول الله صلى الله عليه وسلم فيه وهو يقول : « هلموا إلى صاحبكم » . فإذا هو الرجل الذي كان يرفع صوته بالذكر
مصنف عبد الرزاق - (ج 3 / ص 522(
6559 - عبد الرزاق عن بن جريج قال سمعت الحسن بن مسلم وغيره من أصحابه يقولون كان رجل من أهل نجد إن دعا رفع صوته وإن صلى رفع صوته وإن قرا رفع صوته فشكاه أبو ذر إلى رسول الله صلى الله عليه و سلم فقال يا رسول الله إن هذا الاعرابي قد آذاني لئن دعا ليرفعن صوته ولئن قرا ليرفعن صوته فقال النبي صلى الله عليه و سلم دعه فإنه أواه قال أبو ذر فلما كانت غزوة تبوك رأيت نار الليل فقلت لآتين هذا النار فلأنظرن ما عندها فإذا جنازة تجهز وإذا رجل في القبر وإذا هو يقول هلموا أدنوا إلي صاحبكم أدنوا إلي صاحبكم فإذا في القبر النبي صلى الله عليه و سلم وإذا الاعرابي الجنازة
شعب الإيمان للبيهقي - (ج 2 / ص 148(
606 - أخبرنا أبو زكريا بن إسحاق ، أخبرنا أبو عبد الله محمد بن يعقوب ، حدثنا أبو أحمد محمد بن عبد الوهاب ، أخبرنا جعفر بن عون ، أخبرنا هشام بن سعد ، عن زيد بن أسلم قال : قال ابن الأدرع : كنت أحرس رسول الله صلى الله عليه وسلم ليلة فخرج رسول الله صلى الله عليه وسلم فأخذ بيدي فانطلقت معه فمر في المسجد برجل يصلي رافعا صوته فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم : « عسى أن يكون هذا مرائيا (» قال : قلت : يا رسول الله رجل يصلي قال : « إنكم لن تدركوا هذا الأمر بالمغالبة  » ، ثم خرج ليلة أخرى فوجدني أحرس فأخذ بيدي فانطلقت معه فمر برجل في المسجد يصلي رافعا صوته قال : قلت : يا رسول الله ، عسى أن يكون هذا مرائيا قال : « ولكنه أواه » قال : فذهبت بعد ذلك أنظر من هو فإذا هو عبد الله ذو النجادين بالنون قال أبو أحمد : إنما هو البجادين قال البيهقي رحمه الله : هو كما قال : وإنما سمي بذلك لأنه لما أسلم نزع ثيابه فأعطته أمه بجادا من شعر فشقه اثنين فاتزر بأحدهما وارتدى بالآخر ، وإسناد هذا الحديث مرسل وقد أخبرناه علي بن أحمد بن عبدان ، أخبرنا أحمد بن عبيد ، حدثنا محمد بن غالب ، حدثنا عمر بن عبد الوهاب الرياحي ، حدثنا طلحة بن يحيى ، عن هشام بن سعد ، عن زيد بن أسلم ، عن سلمة بن الأكوع قال : كنت أحرس رسول الله صلى الله عليه وسلم ليلة فذكر معناه وقال في آخره : فإذا هو عبد الله ذو النجادين قال البيهقي رحمه الله : وهذا ليس بشيء والصحيح رواية جعفر بن عون
(8)بريقة محمودية في شرح طريقة محمدية وشريعة نبوية - (5 / 308 -307)
وَقَدْ صَحَّ أَثَرٌ عَنْ ابْنِ مَسْعُودٍ رَضِيَ اللَّهُ تَعَالَى عَنْهُ أَنَّهُ سَمِعَ قَوْمًا اجْتَمَعُوا فِي مَسْجِدٍ يَذْكُرُونَ اللَّهَ وَيُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ فَرَاحَ إلَيْهِمْ وَقَالَ مَا عَهِدْنَا ذَلِكَ عَلَى عَهْدِ النَّبِيِّ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ وَمَا أَرَاكُمْ إلَّا مُبْتَدَعِينَ فَمَا زَالَ يَذْكُرُ حَتَّى أَخْرَجَهُمْ مِنْ الْمَسْجِدِ وَفِي كَبِيرِ الْحَلَبِيِّ الْجَهْرُ بِدْعَةٌ فِي الذِّكْرِ فَإِنْ قَالُوا بِجَوَازِ الْجَهْرِ بِمَا فِي نَحْوِ الْأَحْقَافِ قُلْت أَدْنَى دَرَجَةِ الِاخْتِلَافِ إيرَاثُ الشُّبْهَةِ فَيَنْبَغِي أَنْ يَجْتَنِبَ عَنْهُ مَنْ ادَّعَى سُلُوكَ طَرِيقِ الْوَرَعِ كَمَا فِي ابْنِ الْمَلِكِ وَفِي حَدِيثِ الْبُخَارِيِّ { يَا أَيُّهَا النَّاسُ أَرْبِعُوا عَلَى أَنْفُسِكُمْ إنَّكُمْ لَا تَدْعُونَ أَصَمَّ وَلَا غَائِبًا } وَفِي آخِرِ رِسَالَةِ أَبِي مَسْعُودٍ الْجَهْرُ بِالذِّكْرِ جَائِزٌ وَلَكِنَّ الْإِخْفَاءَ أَفْضَلُ وَهُوَ مُرَادُ مُحَمَّدٍ بِمَا ذَكَرَ فِي السِّيَرِ الْكَبِيرِ مِنْ كَرَاهَةِ رَفْعِ الصَّوْتِ عِنْدَ قِرَاءَةِ الْقُرْآنِ وَالذِّكْرِ عَلَى مَا بَيَّنَهُ فِي الذَّخِيرَةِ وَالْمُحِيطِ وَلَكِنْ قَدْ يَعْرِضُ عَارِضٌ فَيَكُونُ الْجَهْرُ أَفْضَلَ كَدَفْعِ الْكَسَلِ وَالنَّوْمِ وَالْخَوَاطِرِ وَحَثِّ الْغَيْرِ وَالْمُعَاوَنَةِ وَالْحَاصِلُ أَنَّ الذِّكْرَ وَالْقُرْآنَ وَالصَّدَقَةَ سَوَاءٌ حَقَّ الْجَهْرُ وَالْإِخْفَاءُ وَكَوْنُ الْأَصْلِ الْإِخْفَاءَ إنْ لَمْ يَعْرِضْ عَارِضٌ وَلَوْ ذَكَرْت دَلِيلَ جَوَازِ جَهْرِ الذِّكْرِ لَزَادَ عَلَى مِائَةٍ انْتَهَى أَقُولُ قَدْ حَرَّرْت رِسَالَةً فِي حَقِّ الْجَهْرِ فِي الذِّكْرِ فَمَنْ أَرَادَ تَفْصِيلَهُ فَلْيَرْجِعْ إلَيْهِ حَاصِلُهُ اخْتِلَافُ الْجَوَازِ وَرُجْحَانُهُ وَعَدَمُهُمَا بِاخْتِلَافِ الْأَشْخَاصِ وَالْأَحْوَالِ وَالْأَوْقَاتِ وَالْأَغْرَاضِ      
 (9)الأذكار - (1 / 107)
[ فصل ] : جاءت آثار بفضيلة رفع الصوت بالقراءة ، وآثار بفضيلة الإسرار.قال العلماء : والجمع بينهما أن الإسرار أبعد من الرياء ، فهو أفضل في حق من يخاف ذلك ،  ( 108)فإن لم يخف الرياء ، فالجهر أفضل ، بشرط أن لا يؤذي غيره من مصل ، أو نائم أو غيرهما.ودليل فضيلة الجهر ، أن العمل فيه أكبر ، لأنه يتعدى نفعه إلى غيره ، ولأنه يوقظ قلب القارئ ، ويجمع همه إلى الفكر ، ويصرف سمعه إليه ، ولأنه يطرد النوم ويزيد في النشاط ، ويوقظ غيره من نائم وغافل ، وينشطه ، فمتى حضره شئ من هذه النيات فالجهر أفضل.
إحياء علوم الدين - (1 / 278)
ويدل على استحباب الجهر ما روي أن النبي صلى الله عليه و سلم سمع جماعة من أصحابه يجهرون في صلاة الليل فصوب ذلك وقد قال صلى الله عليه و سلم إحياء علوم الدين - (1 / 279) إذا قام أحدكم من الليل يصلي فليجهر بالقراءة فإن الملائكة وعمار الدار يستمعون قراءته ويصلون بصلاته  ومر صلى الله عليه و سلم بثلاثة من أصحابه رضي الله عنهم مختلفي الأحوال فمر على أبي بكر رضي الله عنه وهو يخافت فسأله عن ذلك فقال إن الذي أناجيه هو يسمعني ومر على عمر رضي الله عنه وهو يجهر فسأله عن ذلك فقال أوقط الوسنان وأزجر الشيطان ومر على بلال وهو يقرأ آيا من هذه السورة وآيا من هذه السورة فسأله عن ذلك فقال أخلط الطيب بالطيب فقال صلى الله عليه و سلم كلكم قد أحسن وأصاب فالوجه في الجمع بين هذه الأحاديث أن الإسرار أبعد عن الرياء والتصنع فهو أفضل في حق من يخاف ذلك على نفسه فإن لم يخف ولم يكن في الجهر ما يشوش الوقت على مصل آخر فالجهر أفضل لأن العمل فيه أكثر ولأن فائدته أيضا تتعلق بغيره فالخير المتعدي أفضل من اللازم ولأنه يوقظ قلب القارىء ويجمع همه إلى الفكر فيه ويصرف إليه سمعه ولأنه يطرد النوم في رفع الصوت ولأنه يزيد في نشاطه للقراءة ويقلل من كسله ولأنه يرجو بجهره تيقظ نائم فيكون هو سبب إحيائه ولأنه قد يراه بطال غافل فينشط بسبب نشاطه ويشتاق إلى الخدمة فمتى حضره شيء من هذه النيات فالجهر أفضل
 (10)تفسير الألوسي - (ج 12 / ص 109(
 وما ذكر في الواقعات عن ابن مسعود من أنه رأى قوماً يهللون برفع الصوت في المسجد فقال : ما أراكمم إلا مبتدعين حتى أخرجهم من المسجد لا يصح عند الحفاظ من الأئمة المحدثين ، وعلى فرض صحته هو معارض بما يدل عليه ثبوت الجهر منه رضي الله تعالى عنه مما رواه غير واحد من الحفاظ أو محمول على الجهر البالغ ، وخبر خير الذكر الخفي وخير الرزق أو العيش ما يكفي صحيح .
تفسير حقي - (ج 6 / ص 266)
فان قلت ما تقول فيما روى عن عبد الله بن مسعود رضى الله عنه انه سمع قوما اجتمعوافى المسجد يهلكون ويصلون على النبى عليه السلام برفع الصوت جهرا فراح اليهم وقال لهم ما عهدنا هذا على عهد رسول الله وما اراكم الا مبتعدين فما زال يكرر ذلك حتى اخرجهم من المسجد
قلت اجاب عنه صاحبه الرسالة التحقيقية فى طريق الصوفية الشيخ سنبل الخلوتى قدس سره بانه كذب وافتراء على ابن مسعود لمخالفته النصوص القرآنية واتلاحاديث النبوية وافعال الملائكة قال الله تعالى { ومن اظلم ممن منع مساجد الله ان يذكر فيها اسمه وسعى فى خرابها اولئك ما كان هم ان يدخلوها الا خائفين } ولو سلمنا صحة وقوعه فهو لا يعارض الادلة المذكورة لانه اثر والاثر لا يعارض الحديث كما لا يخفى وبطلان الادلة يدل على
الفتاوى الفقهية الكبرى  - (ج 2 / ص 171)
وَأَمَّا مَا نُقِلَ عَنْ ابْنِ مَسْعُودٍ أَنَّهُ رَأَى قَوْمًا يُهَلِّلُونَ بِرَفْعِ الصَّوْتِ فِي الْمَسْجِدِ فَقَالَ : مَا أُرَاكُمْ إلَّا مُبْتَدِعِينَ حَتَّى أَخْرَجَهُمْ مِنْ الْمَسْجِدِ ، فَلَمْ يَصِحَّ عَنْهُ بَلْ لَمْ يَرِدْ ؛ وَمِنْ ثَمَّ أَخْرَجَ أَحْمَدُ عَنْ أَبِي وَائِلٍ قَالَ : هَؤُلَاءِ الَّذِينَ يَزْعُمُونَ أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ كَانَ يَنْهَى عَنْ الذِّكْرِ ؛ مَا جَالَسْتُ عَبْدَ اللَّهِ مَجْلِسًا قَطُّ إلَّا ذَكَرَ اللَّهَ فِيهِ ، وَاَللَّهُ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى أَعْلَمُ بِالصَّوَابِ
الحاوي للفتاوي للسيوطي - (ج 2 / ص 82)
فإن قلت فقد نقل عن ابن مسعود أنه رأى قوما يهللون برفع الصوت في المسجد فقال ما أراكم إلا مبتدعين حتى أخرجهم من المسجد قلت هذا الأثر عن ابن مسعود يحتاج إلى بيان سنده ومن أخرجه من الأئمة الحفاظ في كتبهم وعلى تقدير ثبوته فهو معارض بالأحاديث الكثيرة الثابتة المتقدمة وهي مقدمة عليه عند التعارض، ثم رأيت ما يقتضي إنكار ذلك عن ابن مسعود قال الإمام أحمد بن حنبل في كتاب الزهد ثنا حسين ابن محمد ثنا المسعودي عن عامر بن شقيق عن أبي وائل قال هؤلاء الذين يزعمون أن عبد الله كان ينهى عن الذكر ما جالست عبد الله مجلسا قط إلا ذكر الله فيه، وأخرج أحمد في الزهد عن ثابت البنابي قال إن أهل ذكر الله ليجلسون إلى ذكر الله والله وأن عليهم من الآثام أمثال الجبال وأنهم ليقومون من ذكر الله تعالى ما عليهم منها شيء.
 (11)صحيح البخاري - (ج 5 / ص 2353(
 6045 - حدثنا قتيبة بن سعيد حدثنا جرير عن الأعمش عن أبي صالح عن أبي هريرة قال  : قال رسول الله صلى الله عليه و سلم ( إن لله ملائكة يطوفون في الطرق يلتمسون أهل الذكر فإذا وجدوا قوما يذكرون الله تنادوا هلموا إلى حاجتكم . قال فيحفونهم بأجنحتهم إلى السماء الدنيا قال فيسألهم ربهم وهو أعلم منهم ما يقول عبادي ؟ قال تقول يسبحونك ويكبرونك ويحمدونك ويمجدونك قال فيقول هل رأوني ؟ قال فيقولون لا والله ما رأوك قال فيقول وكيف لو رأوني ؟ قال يقولون لو رأوك كانوا أشد لك عبادة وأشد لك تمجيدا وأكثر لك تسبيحا قال يقول فما يسألونني ؟ قال يسألونك الجنة قال يقول وهل رأوها ؟ قال يقولون لا والله يا رب ما رأوها قال يقول فكيف لو أنهم رأوها ؟ قال يقولون لو أنهم رأوها كانوا أشد عليها حرصا وأشد لها طلبا وأعظم فيها رغبة قال فمم يتعوذون ؟ قال يقولون من النار قال يقول وهل رأوها ؟ قال يقولون لا والله يا رب ما رأوها قال يقول فكيف لو رأوها ؟ قال يقولون لو رأوها كانوا أشد منها فرارا وأشد لها مخافة قال فيقول فأشهدكم أني قد غفرت لهم . قال يقول ملك من الملائكة فيهم فلان ليس منهم إنما جاء لحاجة . قال هم الجلساء لا يشقى بهم جليسهم(  رواه شعبة عن الأعمش ولم يرفعه  ورواه سهيل عن أبيه عن أبي هريرة عن النبي صلى الله عليه و سلم
(12)صحيح مسلم - (ج 4 / ص 2074(
39 - ( 2700 ) حدثنا محمد بن المثنى وابن بشار قالا حدثنا محمد بن جعفر حدثنا شعبة سمعت أبا إسحاق يحدث عن الأغر أبي مسلم أنه قال أشهد على أبي هريرة وأبي سعيد الخدري أنهما شهدا على النبي صلى الله عليه و سلم  : أنه قال لا يقعد قوم يذكرون الله عز و جل إلا حفتهم الملائكة وغشيتهم الرحمة ونزلت عليهم السكينة وذكرهم الله فيمن عنده
 (13)صحيح مسلم - (ج 4 / ص 2075(
40 - ( 2701 ) حدثنا أبو بكر بن أبي شيبة حدثنا مرحوم بن عبدالعزيز عن أبي نعامة السعدي عن أبي عثمان عن أبي سعيد الخدري قال  : خرج معاوية على حلقة في المسجد فقال ما أجلسكم ؟ قالوا جلسنا نذكر الله قال آلله ما أجلسكم إلا ذاك ؟ قالوا والله ما أجلسنا إلا ذاك قال أما إني أستحلفكم تهمة لكم وما كان أحد بمنزلتي من رسول الله صلى الله عليه و سلم أقل عنه حديثا مني وإن رسول الله صلى الله عليه و سلم خرج على حلقة من أصحابه فقال ما أجلسكم ؟ قالوا جلسنا نذكر الله ونحمده على ما هدانا للإسلام ومن به علينا قال آلله ما أجلسكم إلا ذاك ؟ قالوا والله ما أجلسنا إلا ذاك قال أما إني لم أستحلفكم تهمة لكم ولكنه أتاني جبريل فأخبرني أن الله عز و جل يباهي بكم الملائكة
 (14)مسند أحمد - (ج 26 / ص 321(
12788- حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ حَدَّثَنِى أَبِى حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَكْرٍ أَنْبَأَنَا مَيْمُونٌ الْمَرَائِىُّ حَدَّثَنَا مَيْمُونُ بْنُ سِيَاهٍ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ « مَا مِنْ قَوْمٍ اجْتَمَعُوا يَذْكُرُونَ اللَّهَ لاَ يُرِيدُونَ بِذَلِكَ إِلاَّ وَجْهَهُ إِلاَّ نَادَاهُمْ مُنَادٍ مِنَ السَّمَاءِ أَنْ قُومُوا مَغْفُوراً لَكُمْ قَدْ بُدِّلَتْ سَيِّآتُكُمْ حَسَنَاتٍ ». معتلى 1017 مجمع 10/76
 (15)مسند أحمد - (ج 25 / ص 2(
11970- وَبِهَذَا الإِسْنَادِ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ « يَقُولُ الرَبُّ عَزَّ وَجَلَّ يَوْمَ الْقِيَامَةِ سَيَعْلَمُ أَهْلُ الْجَمْعِ مَنْ أَهْلُ الْكَرَمِ ». فَقِيلَ وَمَنْ أَهْلُ الْكَرَمِ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ « مَجَاِلسُ الذِّكْرِ فِى الْمَسَاجِدِ ». تحفة 4054 معتلى 8620


1 komentar:

  1. Terimakasih. sangat berguna, semoga Allah senantiasa memberikan ilmu yang bermanfaat untuk mas Kamil Achmad. amin.

    BalasHapus