DAFTAR ISI

Rabu, 13 November 2013

FADAK


Al Imam Bukhari meriwayatkan sebuah hadits :
 عن عَائِشَةَ  أَنَّ فَاطِمَةَ وَالْعَبَّاسَ عَلَيْهِمَا السَّلَام أَتَيَا أَبَا بَكْرٍ يَلْتَمِسَانِ مِيرَاثَهُمَا من رسول اللَّهِ صلى الله عليه وسلم وَهُمَا حِينَئِذٍ يَطْلُبَانِ أَرْضَيْهِمَا من فَدَكَ وَسَهْمَهُمَا من خَيْبَرَ فقال لَهُمَا أبو بَكْرٍ سمعت رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم يقول لَا نُورَثُ ما تَرَكْنَا صَدَقَةٌ إنما يَأْكُلُ آلُ مُحَمَّدٍ من هذا الْمَالِ قال أبو بَكْرٍ والله لَا أَدَعُ أَمْرًا رأيت رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم يَصْنَعُهُ فيه إلا صَنَعْتُهُ قال فَهَجَرَتْهُ فَاطِمَةُ فلم تُكَلِّمْهُ حتى مَاتَ  )البخاري  (
  Dari Aisyah, Bahwasanya Fatimah dan Abbas as, mendatangi Abu Bakar keduanya meminta hak warisan mereka dari Rasulullah saw, ketika itu mereka meminta  tanah mereka dari Fadak dan bagian mereka dari Khaibar, kemudian Abu Bakar berkata kepada mereka “Aku mendengar Rasulullah saw berkata : kami tidak mewariskan, apa-apa yang kami tinggalkan adalah sedekah, hanya saja keluarga Muhammad makan dari harta ini”, berkata Abu Bakar “Demi Allah aku tidak meninggalkan satu hal yang aku lihat Rasulullah saw mengerjakannya kecuali aku kerjakan juga”, maka Sayidatuna Fatimah menjauhi Abu Bakar dan tidak berbicara dengannya sampai wafatnya ”.    (HR Bukhari)
Dalam riwayat lain disebutkan bahwa Sayidatuna Fatimah marah dan tidak berbicara dengan Abu Bakar sampai wafatnya karena peristiwa ini. (1)
Syubhat
Rasulullah saw pernah bersabda :
فَاطِمَةُ بِضْعَةٌ مِنِّي فَمَنْ أَغْضَبَهَا أَغْضَبَنِي  ) البخاري(
Fatimah adalah bagian dariku, maka siapa saja yang membuatnya marah berarti telah membuat aku marah ” (HR  Bukhari) (2)
Penolakan Abu bakar atas permintaan Sayidatuna Fatimah menimbulkan kemarahan  di hati Sayidatuna Fatimah. Sesuai dengan hadits di atas, dengan membuat marah Fatimah, sebenarnya Rasulullahlah yang dibuat marah oleh Abu bakar. Lagipula Alasan yang diajukan Abu  Bakar dalam penolakannya, mengenai para nabi yang tidak bisa mewariskan harta, ternyata bertentangan dengan ayat-ayat Al Quran, seperti ayat :
وَوَرِثَ سُلَيْمَانُ دَاوُودَ [النمل : 16[
“ Dan Sulaiman Telah mewarisi Daud” (QS An Naml : 16)
Atau ayat mengenai doa Nabi Zakariya :
فَهَبْ لِي مِنْ لَدُنْكَ وَلِيًّا (5) يَرِثُنِي وَيَرِثُ مِنْ آلِ يَعْقُوبَ وَاجْعَلْهُ رَبِّ رَضِيًّا  [مريم : 5 ، 6[
“ Maka anugerahilah Aku dari sisi Engkau seorang putera (5) Yang akan mewarisi Aku dan mewarisi sebahagian keluarga Ya'qub; dan jadikanlah ia, Ya Tuhanku, seorang yang diridhai". ( QS Maryam : 5,6)
Kami Menjawab
Para nabi tidak mewariskan
Dalam penolakannya Abu Bakar menyampaikan sebuah hadits yang berasal dari Rasulullah saw :
سمعت رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم يقول لَا نُورَثُ ما تَرَكْنَا صَدَقَةٌ
Aku mendengar Rasulullah saw besabda “Sesungguhnya kami tidak mewariskan, apa yang kami tinggalkan adalah sedekah”.
Hadits ini merupakan hadits shohih dengan banyak riwayat pendukung, dan telah diakui oleh para sahabat, termasuk didalamnya Sayyidina Ali dan Sayyidina Abbas(3).
Sebenarnya jika kaum syiah mau berusaha sedikit, mereka bisa mendapatkan  hadits yang serupa dalam kitab hadits utama mereka, Al Kafi. Dalam kitab tersebut Al Kulani meriwayatkan hadits dari Abu Abdillah ( Ja`far As Shadiq ) :
 إِنَّ الْعُلَمَاءَ وَرَثَةُ الانْبِيَاءِ وَذَاكَ أَنَّ الانْبِيَاءَ لَمْ يُورِثُوا دِرْهَماً وَلا دِينَاراً
Sesungguhnya ulama adalah pewaris para nabi dan sesungguhnya para nabi tidak mewarisi dirham dan dinar (harta)(4)
Riwayat-riwayat senada juga banyak tersebar dalam kitab-kitab syiah, Al Majlisi mengatakan bahwa riwayat-riwayat hadits tersebut memiliki dua jalur yang satu majhul (tak dikenal) sedangkan yang kedua adalah tsiqah (terpercaya).(5)
Adapun mengenai ayat-ayat dalam Alquran yang mereka sampaikan, memang tidak bisa dipungkiri bahwa beberapa Nabi telah mewarisi Nabi yang lain akan tetapi mewarisi apa???. Sebab tidak semua kata waris dalam Alquran selalu dikonotasikan dengan harta, banyak ayat-ayat yang disitu disebutkan kata waris akan tetapi tidak ada kaitan sama sekali dengan masalah harta, seperti dalam ayat :
ثُمَّ أَوْرَثْنَا الْكِتَابَ الَّذِينَ اصْطَفَيْنَا مِنْ عِبَادِنَا ] فاطر: 32[
Kemudian Kitab itu kami wariskan kepada orang-orang yang kami pilih di antara hamba-hamba kami (QS Fathir : 32)
Dalam ayat ini dikatakan bahwa Allah mewariskan kitab kepada orang yang terpilih,  padahal kitab bukanlah harta, begitu juga dengan ayat :
تِلْكَ الْجَنَّةُ الَّتِي نُورِثُ مِنْ عِبَادِنَا مَنْ كَانَ تَقِيًّا (63) [مريم : 63[
“ Itulah surga yang akan kami wariskan kepada hamba-hamba kami yang selalu bertakwa.” (Maryam : 63)
Rasulullah juga  pernah bersabda :
إِنَّ الْعُلَمَاءَ وَرَثَةُ الْأَنْبِيَاءِ )ابن ماجه(
“Sesungguhnya para ulama adalah pewaris para nabi” (HR Ibnu Majah)(6)
Dalam hadits ini Rasulullah mengatakan ulama sebagai pewaris nabi dan jelas bahwa ulama tidak mendapatkan sepeserpun dari harta Rasulullah, yang mereka dapatkan dari Beliau hanyalah ilmu.
Begitupula dengan ayat-ayat yang  mereka sampaikan, meski di situ disebutkan mengenai waris akan tetapi yang dimaksud bukanlah warisan harta. Dalam ayat :
وَوَرِثَ سُلَيْمَانُ دَاوُودَ [النمل : 16[
“ Dan Sulaiman Telah mewarisi Daud” (QS An Naml : 16)
Para mufasirin mengatakan bahwa yang diwarisi dalam ayat ini bukanlah harta akan tetapi kenabian, ilmu dan kerajaan. Karena jika yang dimaksud adalah harta seharusnya bukan hanya Nabi Sulaiman yang disebutkan mewarisi Nabi Dawud, karena di samping Nabi Sulaiman,  Nabi Dawud memiliki sembilan belas putra laki-laki. Kenapa mereka tidak disebutkan dalam ayat ini ?(7)
Dan inilah pula yang dimohon oleh Nabi Zakariya dalam doanya   :
فَهَبْ لِي مِنْ لَدُنْكَ وَلِيًّا (5) يَرِثُنِي وَيَرِثُ مِنْ آلِ يَعْقُوبَ وَاجْعَلْهُ رَبِّ رَضِيًّا  [مريم : 5 ، 6[
“ Maka anugerahilah Aku dari sisi Engkau seorang putera (5) Yang akan mewarisi Aku dan mewarisi sebahagian keluarga Ya'qub; dan jadikanlah ia, Ya Tuhanku, seorang yang diridhai". ( QS Maryam : 5,6)
Yang dimaksud Nabi Zakariya adalah pewaris dalam kenabiannya dan kenabian leluhurnya yang berasal dari keturunan Ya`kub(8).
Apa yang diminta Sayidatuna Fatimah
Yang diminta oleh Sayidatuna Fatimah kepada Abu Bakar adalah hak pengelolaan Tanah Fadak yang sebelumnya berada di bawah pengawasan Rasulullah. Sayidatuna Fatimah ingin meneruskan jejak Ayahnya dalam mengelola tanah Fadak dan menyalurkan hasil tanah tersebut bagi kaum muslimin sebagaimana yang dilakukan Rasulullah semasa hidupnya. Begitu besar keinginan Sayidatuna Fatimah akan hal ini sehingga Beliau merasa sangat kecewa ketika Abu Bakar menolaknya.
Pendapat ini dikuatkan dengan sikap yang dilakukan oleh Sayidina Ali terhadap tanah Fadak. Sayidina Ali mengelola tanah Fadak sebagaimana Abu Bakar mengelolanya setelah  Sayidina Umar menyerahkan kepengurusan Tanah Fadak kepada beliau, Begitu juga ketika Sayidina Ali menjadi khalifah, beliau tidak memberikan tanah Fadak kepada putra-putra Sayidatuna Fatimah sebagai warisan Rasulullah, akan tetapi beliau mengelolanya untuk sedekah kaum muslim, begitulah juga yang dilakukan oleh Sayidina Hasan, Husain dan Ali zainal Abidin, mereka semuanya memperlakukan tanah tersebut sebagai sedekah Rasulullah, bukan untuk kepentingan pribadi, ini karena mereka mengerti bahwa yang dituntut Sayidatuna Fatimah adalah kepengurusan tanah Fadak untuk sedekah kaum muslim, bukan untuk kepentingan pribadinya(9).
Jika Sayidatuna Fatimah meminta Fadak hanya untuk kepentingan pribadinya sendiri, mengapa Sayidatuna Fatimah hanya meminta bagiannya dari tanah Fadak dan Khaibar dan tidak meminta peninggalan Rasulullah lainnya?.
Marahnya  Fatimah
Setelah Abu Bakar menolak permintaannya, Sayidatuna Fatimah sebagaimana manusia biasa tentunya merasa kecewa, akan tetapi Dia tidak bisa berbuat apa-apa karena hujjah yang dikatakan Abu Bakar adalah perkataan Ayahnya sendiri, maka Ia meninggalkan Abu Bakar dan sejak saat itu beliau tidak pernah lagi berbicara dengan Abu Bakar hingga wafatnya, Inilah yang dikatakan sebagian perawi hadits dengan ungkapan :
فَغَضِبَتْ فَاطِمَةُ بِنْتُ رسول اللَّهِ صلى الله عليه وسلم فَهَجَرَتْ أَبَا بَكْرٍ فلم تَزَلْ مُهَاجِرَتَهُ حتى تُوُفِّيَتْ
“Maka Fatimah putri Rasulullah saw marah dan menjauhi Abu Bakar sampai wafatnya”
Sebenarnya tidak aneh jika Sayidatuna Fatimah tidak berbicara dengan Abu Bakar setelah peristiwa itu hingga wafatnya, yaitu ± 6 bulan setelah wafat rasulullah, Karena ajaran islam memang melarang wanita untuk berbicara dengan laki-laki yang bukan mahram kecuali jika ada hajat, dan jika selama enam bulan itu Sayidatuna Fatimah tidak memiliki hajat dengan Abu Bakar, dan Abu Bakar sibuk dengan urusan pemerintahannya, maka apa yang perlu dipermasalahkan.
Sedangkan mengenai hadits :
فَاطِمَةُ بِضْعَةٌ مِنِّي فَمَنْ أَغْضَبَهَا أَغْضَبَنِي  ) البخاري(
Fatimah adalah bagian dariku, maka siapa saja yang membuatnya marah berarti telah membuat aku marah ” (HR  Bukhari)
Dalam hadits ini Rasulullah ingin menunjukkan ketinggian derajat Sayidatuna Fatimah disisinya, ini bukan berarti bahwa semua bentuk kemarahan Sayidatuna Fatimah berarti juga kemarahan Rasulullah saw, karena Sayidatuna Fatimah adalah manusia biasa yang memiliki sifat kemanusiaan seperti manusia lainnya. Maka tidak heran jika terkadang beliau marah pada seseorang,  beliau juga pernah marah kepada Sayidina Ali tetapi tentu kita tidak menjadikan marahnya sebagai dalil bahwa Sayidina Ali adalah orang yang dibenci Rasulullah, bahkan hadits di atas diucapkan Rasulullah sebab Sayidina Ali melamar putri dari Abu Jahal sehingga membuat Fatimah menjadi sedih dan mengadu pada Rasulullah, sampai akhirnya Rasulullah bersabda demikian dan Sayidina Ali menarik lamarannya, ini sebagaimana yang diriwayatkan oleh Bukhari, Muslim dan juga riwayat syiah dari  Ibnu Ba Buwaih Al Qummi (10) .
Dalam kitab-kitab syiah banyak pula riwayat yang menyatakan bahwa Sayidatuna Fatimah pernah marah kepada Sayidina Ali, seperti saat cemburu melihat Sayidina Ali bersama budak perempuan, atau ketika Sayidina Ali tidak berbuat apa-apa masalah fadak(11), dan riwayat seperti ini tidak terdapat dalam kitab sunni.
Jika semua kemarahan Fatimah dapat membuat seseorang dibenci Rasulullah, maka berarti Sayidina Ali juga dibenci Rasulullah, tentu ini tidak pernah dikatakan baik dari pihak sunni atau Syiah.
Jadi kemarahan Fatimah  yang dimaksud Rasulullah dalam haditsnya bukan kemarahan secara mutlak, tetapi marah karena kedzoliman atau syariat. Sedangkan Abu Bakar jelas tidak mendzolimi Sayidatuna Fatimah, karena yang dilakukan Abu Bakar hanyalah sikap dalam mempertahankan syariat sesuai dengan ijtihad beliau yang diambil berdasar hadits yang didengar dari Rasulullah saw dan kita telah bahas di atas bahwa hadits tersebut telah disepakati keshahihannya dari pihak sunni atau syiah.
Apalagi telah datang sebuah riwayat yang menyatakan bahwa pada akhirnya, Sayidatuna Fatimah meridhai Sayidina Abu Bakar setelah Abu Bakar datang meminta keridhaannya :
عن الشعبي قال  لما مرضت فاطمة رضي الله عنها أتاها أبو بكر الصديق رضي الله عنه فاستأذن عليها فقال علي رضي الله عنه يا فاطمة هذا أبو بكر يستأذن عليك فقالت أتحب أن آذن له قال نعم فأذنت له فدخل عليها يترضاها وقال والله ما تركت الدار والمال والأهل والعشيرة إلا ابتغاء مرضاة الله ومرضاة رسوله ومرضاتكم أهل البيت ثم ترضاها حتى رضيت هذا مرسل حسن بإسناد صحيح 
Dari Sya`bi berkata, “Ketika Fatimah ra sakit, Abu Bakar ra mendatanginya kemudian meminta idzin untuk menemuinya, maka Ali ra berkata “Wahai Fatimah, ini Abu Bakar meminta idzin untuk menemuimu” Maka Fatimah ra berkata “Apakah kamu senang jika aku mengidzinkannya” Berkata Ali ra “ Iya” maka Fatimah pun mengijinkannya, kemudian Abu bakar menemui Fatimah untuk meminta keridhaannya dan berkata “ demi Allah aku tidak meninggalkan rumah, harta, istri  dan harta kecuali untuk mengharapkan keridhaan Allah, Rasulnya dan keridhaan kalian wahai Ahlul bait, kemudian Abu Bakar meminta keridhaannya dan Fatimah pun meridhainya”  (Hr Baihaqi)(12)
Pemakaman di malam hari     
Mengenai pemakaman Sayidatuna Fatimah yang dilakukan di malam hari, ini memang merupakan keinginan sayidatuna Fatimah sendiri karena Beliau adalah wanita yang sangat menjaga diri sehingga tak ingin jasadnya dilihat oleh banyak orang.
Diceritakan bahwa Sayidah Fatimah mengeluh pada Asma binti Umais (istri Abu Bakar) mengenai jenazah wanita muslimah  yang biasanya hanya ditutupi selembar kain ketika diletakkan di atas usungan, Sayidah Fatimah merasa risih karena hal itu dapat menampakkan lekuk tubuh jenazah, kemudian Asma` binti Umais memperlihatkan kepadanya keranda jenazah yang dia lihat di habasyah, keranda itu bisa menutup mayit dari pandangan orang, Sayidah Fatimah pun merasa senang dan meminta Asma membuatkan keranda baginya agar jenazahnya tidak dapat dilihat orang setelah wafat.
Sedangkan mengenai ketidak hadiran Abu Bakar dalam pemakaman, hal ini bukanlah hal aneh melihat bertapa gigihnya Fatimah berusaha agar tubuhnya tidak dilihat seorangpun baik di masa hidup atau sedelah wafatnya. Dan mungkin saja beliau memang tidak tahu mengenai wafatnya Sayidatuna Fatimah, sedangkan Sayidina Ali menganggap bahwa Sayidina Abu Bakar sudah mengetahuinya sebab kedekatan hubungan antara istri abu bakar (asma) dan Fatimah.(13)
Jika kita renungkan, sebenarnya kejadian ini merupakan cobaan bagi kita semua dalam menghormati sahabat, Allah menguji rasa hormat kita kepada sahabat dengan peristiwa ini, mereka yang memandang dengan hati yang bersih tanpa campur tangan kepentingan akan menemukan bahwa baik Sayidina Abu Bakar maupun Sayidatuna Fatimah telah melakukan hal yang memang patut dilakukan oleh mereka, Sayidatuna Fatimah yang belum mengetahui bahwa para nabi tidak mewarisi, menuntut haknya dari Fadak untuk dikelola seperti Rasulullah mengelolanya, sedangkan Abu Bakar yang telah mengetahui hal ini dengan hormat menolak permintaan ini, oleh karena itu Imam Zaid bin Husain bin Ali bin Abi Thalib pernah berkata :
أما أنا فلو كنت مكان أبي بكر رضي الله عنه لحكمت بمثل ما حكم به أبو بكر رضي الله عنه في فدك 
“Jika aku berada di posisi Abu Bakar ra tentu aku akan memutuskan dalam masalah fadak seperti apa yang diputuskan Abu Bakar ra ” (HR Baihaqi) (14)
Referensi
 (1)صحيح البخاري - (6 / 2474)
حدثنا عبد اللَّهِ بن مُحَمَّدٍ حدثنا هِشَامٌ أخبرنا مَعْمَرٌ عن الزُّهْرِيِّ عن عُرْوَةَ عن عَائِشَةَ  أَنَّ فَاطِمَةَ وَالْعَبَّاسَ عَلَيْهِمَا السَّلَام أَتَيَا أَبَا بَكْرٍ يَلْتَمِسَانِ مِيرَاثَهُمَا من رسول اللَّهِ صلى الله عليه وسلم وَهُمَا حِينَئِذٍ يَطْلُبَانِ أَرْضَيْهِمَا من فَدَكَ وَسَهْمَهُمَا من خَيْبَرَ فقال لَهُمَا أبو بَكْرٍ سمعت رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم يقول لَا نُورَثُ ما تَرَكْنَا صَدَقَةٌ إنما يَأْكُلُ آلُ مُحَمَّدٍ من هذا الْمَالِ قال أبو بَكْرٍ والله لَا أَدَعُ أَمْرًا رأيت رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم يَصْنَعُهُ فيه إلا صَنَعْتُهُ قال فَهَجَرَتْهُ فَاطِمَةُ فلم تُكَلِّمْهُ حتى مَاتَتْ
صحيح البخاري - (3 / 1126)
2926 حدثنا عبد الْعَزِيزِ بن عبد اللَّهِ حدثنا إِبْرَاهِيمُ بن سَعْدٍ عن صَالِحٍ عن بن شِهَابٍ قال أخبرني عُرْوَةُ بن الزُّبَيْرِ أَنَّ عَائِشَةَ أُمَّ الْمُؤْمِنِينَ رضي الله عنها أَخْبَرَتْهُ  أَنَّ فَاطِمَةَ عليها السَّلَام ابْنَةَ رسول اللَّهِ صلى الله عليه وسلم سَأَلَتْ أَبَا بَكْرٍ الصِّدِّيقَ بَعْدَ وَفَاةِ رسول اللَّهِ صلى الله عليه وسلم أَنْ يَقْسِمَ لها مِيرَاثَهَا ما تَرَكَ رسول اللَّهِ صلى الله عليه وسلم مِمَّا أَفَاءَ الله عليه فقال أبو بَكْرٍ إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم قال لَا نُورَثُ ما تَرَكْنَا صَدَقَةٌ فَغَضِبَتْ فَاطِمَةُ بِنْتُ رسول اللَّهِ صلى الله عليه وسلم فَهَجَرَتْ أَبَا بَكْرٍ فلم تَزَلْ مُهَاجِرَتَهُ حتى تُوُفِّيَتْ وَعَاشَتْ بَعْدَ رسول اللَّهِ صلى الله عليه وسلم سِتَّةَ أَشْهُرٍ قالت وَكَانَتْ فَاطِمَةُ تَسْأَلُ أَبَا بَكْرٍ نَصِيبَهَا مِمَّا تَرَكَ رسول اللَّهِ صلى الله عليه وسلم من خَيْبَرَ وَفَدَكٍ وَصَدَقَتَهُ بِالْمَدِينَةِ فَأَبَى أبو بَكْرٍ عليها ذلك وقال لَسْتُ تَارِكًا شيئا كان رسول اللَّهِ صلى الله عليه وسلم يَعْمَلُ بِهِ إلا عَمِلْتُ بِهِ فَإِنِّي أَخْشَى إن تَرَكْتُ شيئا من أَمْرِهِ أَنْ أَزِيغَ فَأَمَّا صَدَقَتُهُ بِالْمَدِينَةِ فَدَفَعَهَا عُمَرُ إلى عَلِيٍّ وَعَبَّاسٍ وَأَمَّا خَيْبَرُ وَفَدَكٌ فَأَمْسَكَهَا عُمَرُ وقال هُمَا صَدَقَةُ رسول اللَّهِ صلى الله عليه وسلم كَانَتَا لِحُقُوقِهِ التي تَعْرُوهُ وَنَوَائِبِهِ وَأَمْرُهُمَا إلى من وَلِيَ الْأَمْرَ قال فَهُمَا على ذلك إلى الْيَوْمِ
 (2)صحيح البخاري - (3 / 1374(                                                 
3556 حدثنا أبو الْوَلِيدِ حدثنا بن عُيَيْنَةَ عن عَمْرِو بن دِينَارٍ عن بن أبي مُلَيْكَةَ عن الْمِسْوَرِ بن مَخْرَمَةَ رضي الله عنهما أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم قال  فَاطِمَةُ بِضْعَةٌ مِنِّي فَمَنْ أَغْضَبَهَا أَغْضَبَنِي
 (3)البدر المنير - (7 / 314)
الحديث الرابع  قال الرافعي  بعد أن قرر أن سهم الرسول ( هو الخُمْس من الفيء ، وأن هذا السهم كان له يعزل منه نفقة أهله ، وما فضل جعله في الكراع كما سلف : لم يكن رسول الله ( يملكه ، ولا ينتقل منه إلى غيره إرثًا ، بل ما يملكه الأنبياء - عليهم السلام - لا يورَّث عنهم ، كما اشتهر في الخبر . هذا الحديث صحيح أخرجه الشيخان في صحيحيهمامن طرق :  أحدها : عن أبي بكر الصدِّيق رضي الله عنه عن النبي  قال : لا نُورَّث ، ما تركناه صدقةً .  ولابن حبان في صحيحه  إنا لا نُورَّث ، ما تركنا صدقةً. وللترمذي في  غير جامعه بإسنادٍ على شرط مسلم ، عن عُمر عن أبي بكر ، رفعه : إنا معاشر الأنبياء لا نورَّث ، ما تركناه صدقة. ولأحمدعن أبي بكر ، رفعه : أن النبيَّ  لا يورَّث ، وإنما ميراثه في فقراء المسلمين والمساكين.  ثانيها : عن عُمر : أنه قال لعثمان وعَبْدِ الرحمن بن عوف والزبيرِ وسعد وعلي والعباس : أُنْشِدُكُمْ بالله الذي تقوم السموات والأرض بأمره ؛ أتعلمون أن رسول الله  قال : لا نورَّث ، ما تركنا صدقةً ؟ قالوا : نعم  وللنسائي في سننه الكبرى من حديث سفيان ، عن عَمرو بن دينار ، عن الزهري ، عن مالك بن أوس ( بن الحدثان ) قال : قال عمر لعبد الرحمن وسعد وعثمان وطلحة والزبير : أنشِدُكم بالله الذي قامت ( له ) السموات والأرض ، سمعتم النبيَّ  يقول : إنا معشر الأنبياء لا نورَّث ، ما تركنا ( فهو ) صدقةً ؟ قالوا : اللهم نعَمْ.  ثالثها : عن عائشة رضي الله عنها : أن أزواج النبي  حين تُوفِّي أردن أن يَبْعَثْنَ عثمانَ إلى أبي بكر يسألنه ميراثهن ، فقالت عائشة : أليس قال النبي: لا نورَّث ، ما تركنا صدقةً  رابعها : عن أبي هريرة رضي الله عنه قال : قال رسول الله لا يقتسم ورثتي دينارًا ، ما تركتُ بَعْدَ نفقة نسائي ومؤنة عاملي فهو صدقة  وفي رواية لأحمد: ولا درهمًا. ولأحمد ، والترمذي (7 / 316)وصحَّحه عن أبي هريرة : أن فاطمة قالت لأبي بكر : مَنْ يرثكَ إذا مت ؟ قال : ولدي وأهلي . قالت : فما لنا لا نَرِثُ النبيَّ  ؟ قال : سمعتُ النبيَّ  يقول : لا نورَّث ، ولكن أعول مَنْ كان رسول الله  يعول ، وأنفق على مَنْ كان رسول الله ينفق عليه.
 (4) كتاب الكافي للكليني باب ( صفة العلم وفضله وفضل العلماء ) ( ج 1 \ 33).
 مُحَمَّدُ بْنُ يَحْيَى عَنْ أَحْمَدَ بْنِ مُحَمَّدِ بْنِ عِيسَى عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ خَالِدٍ عَنْ أَبِي الْبَخْتَرِيِّ عَنْ أَبِي عَبْدِ الله (عَلَيْهِ السَّلام) قَالَ إِنَّ الْعُلَمَاءَ وَرَثَةُ الانْبِيَاءِ وَذَاكَ أَنَّ الانْبِيَاءَ لَمْ يُورِثُوا دِرْهَماً وَلا دِينَاراً .
كتاب الكافي للكليني باب  ثواب العلم والمتعلم )ج 1 \34 )
مُحَمَّدُ بْنُ الْحَسَنِ وَعَلِيُّ بْنُ مُحَمَّدٍ عَنْ سَهْلِ بْنِ زِيَادٍ وَمُحَمَّدُ بْنُ يَحْيَى عَنْ أَحْمَدَ بْنِ مُحَمَّدٍ جَمِيعاً عَنْ جَعْفَرِ بْنِ مُحَمَّدٍ الاشْعَرِيِّ عَنْ عَبْدِ الله بْنِ مَيْمُونٍ الْقَدَّاحِ وَعَلِيُّ بْنُ إِبْرَاهِيمَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ حَمَّادِ بْنِ عِيسَى عَنِ الْقَدَّاحِ عَنْ أَبِي عَبْدِ الله (عَلَيْهِ السَّلام) قَالَ قَالَ رَسُولُ الله (صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَآلِه) مَنْ سَلَكَ طَرِيقاً يَطْلُبُ فِيهِ عِلْماً سَلَكَ الله بِهِ طَرِيقاً إِلَى الْجَنَّةِ وَإِنَّ الْمَلائِكَةَ لَتَضَعُ أَجْنِحَتَهَا لِطَالِبِ الْعِلْمِ رِضًا بِهِ وَإِنَّهُ يَسْتَغْفِرُ لِطَالِبِ الْعِلْمِ مَنْ فِي السَّمَاءِ وَمَنْ فِي الارْضِ حَتَّى الْحُوتِ فِي الْبَحْرِ وَفَضْلُ الْعَالِمِ عَلَى الْعَابِدِ كَفَضْلِ الْقَمَرِ عَلَى سَائِرِ النُّجُومِ لَيْلَةَ الْبَدْرِ وَإِنَّ الْعُلَمَاءَ وَرَثَةُ الانْبِيَاءِ إِنَّ الانْبِيَاءَ لَمْ يُوَرِّثُوا دِينَاراً وَلا دِرْهَماً وَلَكِنْ وَرَّثُوا الْعِلْمَ فَمَنْ أَخَذَ مِنْهُ أَخَذَ بِحَظٍّ وَافِرٍ.
 (5) مرآة العقول المجلسي )1/111(
الحديث له سندان الأول مجهول والثاني حسن أو موثق لا يقصران عن الصحيح
الحكومة الإسلامية الخميني صفحة143         
و إن العلماء ورثة الأنبياء، إن الأنبياء لم يورثوا دينارا و لا درهما، و لكن ورثوا العلم، فمن أخذ منه اخذ بحظ وافر
رجال الحديث كلهم ثقات حتى أن والد على بن إبراهيم (ابراهيم هاشم) من كبار الثقات (المعتمدين في نقل الحديث) فضلا عن كونه ثقة
دراسات في ولاية السفيه ( الفقيه ) المنتظري ( ج1 / ص467 )
 عَنْ أَبِي عَبْدِ الله (عَلَيْهِ السَّلام) قَالَ قَالَ رَسُولُ الله (صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَآلِه) مَنْ سَلَكَ طَرِيقاً يَطْلُبُ فِيهِ عِلْماً سَلَكَ الله بِهِ طَرِيقاً إِلَى الْجَنَّةِ وَإِنَّ الْمَلائِكَةَ لَتَضَعُ أَجْنِحَتَهَا لِطَالِبِ الْعِلْمِ رِضًا بِهِ وَإِنَّهُ يَسْتَغْفِرُ لِطَالِبِ الْعِلْمِ مَنْ فِي السَّمَاءِ وَمَنْ فِي الارْضِ حَتَّى الْحُوتِ فِي الْبَحْرِ وَفَضْلُ الْعَالِمِ عَلَى الْعَابِدِ كَفَضْلِ الْقَمَرِ عَلَى سَائِرِ النُّجُومِ لَيْلَةَ الْبَدْرِ وَإِنَّ الْعُلَمَاءَ وَرَثَةُ الانْبِيَاءِ إِنَّ الانْبِيَاءَ لَمْ يُوَرِّثُوا دِينَاراً وَلا دِرْهَماً وَلَكِنْ وَرَّثُوا الْعِلْمَ فَمَنْ أَخَذَ مِنْهُ أَخَذَ بِحَظٍّ وَافِرٍ.
كتاب المكاسب  للشيخ الأنصاري ( ج3 , ص551) .
 إن العلماء ورثة الأنبياء , أن الأنبياء لم يورثوا ديناراً ولا درهماً .
نهج الفقامة  السيد محسن الحكيم ( ص297 ) .
 إن الأنبياء لم يورثوا ديناراً ولا درهماً , وإنما ورثوا العلم فمن أخذ به أخذ بحظٍ وافر .
 
الاجتهاد والتقليد  للخميني ( 32 ) .
الكافي 1 : 26/1 . ففي الأولى : ( أن العلماء ورثة الأنبياء , وأن الانبياء لم يورثوا ديناراً ولا درهما , ولكن ورثوا العلم , فمن أخذ منه أخذ بحظٍ وافر
الرسائل  الخميني ( الجزء الثاني : ص 107 )
. ففي الأولى : ( إن العلماء ورثة الأنبياء , وأن الانبياء لم يورثوا ديناراً ولا درهماً ولكن ورثوا العلم , فمن أخذ منه أخذ بحظٍ وافر ) .
 ( كتاب البيع ) الخميني ) ج2 / ص 645 )
. ( وأن العلماء ورثة الأنبياء , أن الأنبياء لم يورثوا ديناراً ولا درهماً ولكن ورثوا العلم , فمن أخذ منه أخذ بحظٍ وافر
(6)سنن ابن ماجه - (ج 1 / ص 81)
 - حدثنا نصر بن علي الجهضمي . حدثنا عبد الله بن داود عن عاصم بن رجاء بن حيوة عن داود بن جميل عن كثير بن قيس قال : - كنت جالسا عند أبي الدرداء في مسجد دمشق . فأتاه رجل فقال يا أبا الدرداء أتيتك من المدينة مدينة رسول الله صلى الله عليه و سلم لحديث بلغني أنك تحديث به عن النبي صلى الله عليه و سلم . قال فما جاء بك تجارة ؟ قال لا . قال لا . قال ولا جاء بك غيره ؟ قال لا . قال فإني سمعت رسول الله صلى الله عليه و سلم يقول ( من سلك طريقا يلتمس فيه علما سهل الله له به طريقا إلى الجنة . وإن الملائكة لتضع أجنحتها رضا لطالب العلم . وإن طالب العلم يستغفر له من في السماء والأرض . حتى الحيتان في الماء . وإن فضل العالم على العابد كفضل القمر على سائر الكواكب . أن العلماء ورثة الأنبياء لم يورثوا دينارا ولا درهما . إنما ورثوا العلم . فمن أخذه أخذ بحظ وافر )
 (7)تفسير البغوي - (ج 6 / ص 148)
{ وَوَرِثَ سُلَيْمَانُ دَاوُدَ } نبوته وعلمه وملكه دون سائر أولاده  وكان لداود تسعة عشر ابنًا، وأعطي سليمان ما أعطي داود من الملك، وزيد له تسخير الريح وتسخير الشياطين. قال مقاتل: كان سليمان أعظم ملكًا من داود وأقضى منه، وكان داود أشد تعبدًا من سليمان، وكان سليمان شاكرًا لنعم الله تعالى.
تفسير ابن كثير - (ج 6 / ص 182)
وقوله: { وَوَرِثَ سُلَيْمَانُ دَاوُدَ } أي: في الملك والنبوة، وليس المراد وراثَةَ المال؛ إذ لو كان كذلك لم يخص سليمان وحده من بين سائر أولاد داود، فإنه قد كان لداود مائةُ امرأة. ولكن المراد بذلك وراثةُ الملك والنبوة؛ فإن الأنبياء لا تورث أموالهم، كما أخبر بذلك رسول الله صلى الله عليه وسلم [في قوله] : نحن معشر الأنبياء لا نورث، ما تركناه صدقة
 (8)تفسير ابن كثير - (ج 5 / ص 212)
الثالث: أنه قد ثبت في الصحيحين من غير وجه: أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: "لا نُورَث، ما ركنا فهو صدقة"  وفي رواية عند الترمذي بإسناد صحيح: "نحن معشر الأنبياء لا نورث"  وعلى  هذا فتعين حمل قوله: { فَهَبْ لِي مِنْ لَدُنْكَ وَلِيًّا * يَرِثُنِي } على ميراث النبوة؛ ولهذا قال: { وَيَرِثُ مِنْ آلِ يَعْقُوبَ } ، كما قال تعالى: { وَوَرِثَ سُلَيْمَانُ دَاوُدَ } [ النمل : 16 ] أي: في النبوة؛ إذ لو كان في المال لما خصه من بين إخوته بذلك، ولما كان في الإخبار بذلك كبير فائدة، إذ من المعلوم المستقر في جميع الشرائع والملل أن الولد يرث أباه، فلولا أنها وراثة خاصة لما أخبر بها، وكل هذا يقرره ويثبته (4) ما صح في الحديث: "نحن معاشر الأنبياء لا نورث، ما تركنا فهو صدقة".
تفسير الجلالين - (ج 5 / ص 255)
{ يَرِثُنِى } بالجزم : جواب الأمر ، وبالرفع صفة ولياً { وَيَرِثُ } بالوجهين { مِنْ ءَالِ يَعْقُوبَ } جدّي : العلم والنبوة { واجعله رَبِّ رَضِيّاً } أي : مرضياً عندك .
 (9)التفسير الكبير - (29 / 247)
 أن هذه الآية ما نزلت في قرى بني النضير لأنهم أوجفوا عليهم بالخيل والركاب وحاصرهم رسول الله صلى الله عليه وسلم والمسلمون بل هو في فدك ، وذلك لأن أهل فدك انجلوا عنه فصارت تلك القرى والأموال في يد الرسول عليه السلام من غير حرب فكان عليه الصلاة والسلام يأخذ من غلة فدك نفقته ونفقة من يعوله ، ويجعل الباقي في السلاح والكراع ، فلما مات ادعت فاطمة عليها السلام أنه كان ينحلها فدكا ، فقال أبو بكر : أنت أعز الناس علي فقراً ، وأحبهم إلي غنى ، لكني لا أعرف صحة قولك ، ولا يجوز أن أحكم بذلك ، فشهد لها أم أيمن ومولى للرسول عليه السلام ، فطلب منها أبو بكر الشاهد الذي يجوز قبول شهادته في الشرع فلم يكن ، فأجرى أبو بكر ذلك على ما كان يجريه الرسول صلى الله عليه وسلم ينفق منه على من كان ينفق عليه الرسول ، ويجعل ما يبقى في السلاح والكراع ، وكذلك عمر جعله في يد علي ليجريه على هذا المجرى ، ورد ذلك في آخر عهد عمر إلى عمر ، وقال : إن بنا غنى وبالمسلمين حاجة إليه .
صحيح البخاري - (4 / 1479)
3809 حدثنا أبو الْيَمَانِ أخبرنا شُعَيْبٌ عن الزُّهْرِيِّ قال أخبرني مَالِكُ بن أَوْسِ بن الْحَدَثَانِ النضري  أَنَّ عُمَرَ بن الْخَطَّابِ رضي الله عنه دَعَاهُ إِذْ جَاءَهُ حَاجِبُهُ يَرْفَا فقال هل لك في عُثْمَانَ وَعَبْدِ الرحمن وَالزُّبَيْرِ وَسَعْدٍ يَسْتَأْذِنُونَ فقال نعم فَأَدْخِلْهُمْ فَلَبِثَ قَلِيلًا ثُمَّ جاء فقال هل لك في عَبَّاسٍ وَعَلِيٍّ يَسْتَأْذِنَانِ قال نعم فلما دَخَلَا قال عَبَّاسٌ يا أَمِيرَ الْمُؤْمِنِينَ أقض بَيْنِي وَبَيْنَ هذا وَهُمَا يَخْتَصِمَانِ في الذي أَفَاءَ الله على رَسُولِهِ صلى الله عليه وسلم من بَنِي النَّضِيرِ فَاسْتَبَّ عَلِيٌّ وَعَبَّاسٌ فقال الرَّهْطُ يا أَمِيرَ الْمُؤْمِنِينَ اقْضِ بَيْنَهُمَا وَأَرِحْ أَحَدَهُمَا من الْآخَرِ فقال عُمَرُ اتَّئِدُوا أَنْشُدُكُمْ بِاللَّهِ الذي بِإِذْنِهِ تَقُومُ السَّمَاءُ وَالْأَرْضُ هل تَعْلَمُونَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم قال لَا نُورَثُ ما تَرَكْنَا صَدَقَةٌ يُرِيدُ بِذَلِكَ نَفْسَهُ قالوا قد قال ذلك فَأَقْبَلَ عُمَرُ على عَبَّاسٍ وَعَلِيٍّ فقال أَنْشُدُكُمَا بِاللَّهِ هل تَعْلَمَانِ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم قد قال ذلك قالا نعم قال فَإِنِّي أُحَدِّثُكُمْ عن هذا الْأَمْرِ إِنَّ اللَّهَ سُبْحَانَهُ كان خَصَّ رَسُولَهُ صلى الله عليه وسلم في هذا الْفَيْءِ بِشَيْءٍ لم يُعْطِهِ أَحَدًا غَيْرَهُ فقال جَلَّ ذِكْرُهُ (4 / 1480){ وما أَفَاءَ الله على رَسُولِهِ منهم فما أَوْجَفْتُمْ عليه من خَيْلٍ ولا رِكَابٍ } إلى قَوْلِهِ { قَدِيرٌ } فَكَانَتْ هذه خَالِصَةً لِرَسُولِ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم ثُمَّ والله ما احْتَازَهَا دُونَكُمْ ولا أستأثرها عَلَيْكُمْ لقد أَعْطَاكُمُوهَا وَقَسَمَهَا فِيكُمْ حتى بقى هذا الْمَالُ منها فَكَانَ رسول اللَّهِ صلى الله عليه وسلم يُنْفِقُ على أَهْلِهِ نَفَقَةَ سَنَتِهِمْ من هذا الْمَالِ ثُمَّ يَأْخُذُ ما بقى فَيَجْعَلُهُ مَجْعَلَ مَالِ اللَّهِ فَعَمِلَ ذلك رسول اللَّهِ صلى الله عليه وسلم حَيَاتَهُ ثُمَّ تُوُفِّيَ النبي صلى الله عليه وسلم فقال أبو بَكْرٍ فَأَنَا وَلِيُّ رسول اللَّهِ صلى الله عليه وسلم فَقَبَضَهُ أبو بَكْرٍ فَعَمِلَ فيه بِمَا عَمِلَ بِهِ رسول اللَّهِ صلى الله عليه وسلم وَأَنْتُمْ حِينَئِذٍ فَأَقْبَلَ على عَلِيٍّ وَعَبَّاسٍ وقال تَذْكُرَانِ أَنَّ أَبَا بَكْرٍ فيه كما تَقُولَانِ وَاللَّهُ يَعْلَمُ إنه فيه لَصَادِقٌ بَارٌّ رَاشِدٌ تَابِعٌ لِلْحَقِّ ثُمَّ تَوَفَّى الله أَبَا بَكْرٍ فقلت أنا وَلِيُّ رسول اللَّهِ صلى الله عليه وسلم وَأَبِي بَكْرٍ فَقَبَضْتُهُ سَنَتَيْنِ من إِمَارَتِي أَعْمَلُ فيه بِمَا عَمِلَ رسول اللَّهِ صلى الله عليه وسلم وأبو بَكْرٍ وَاللَّهُ يَعْلَمُ أَنِّي فيه صَادِقٌ بَارٌّ رَاشِدٌ تَابِعٌ لِلْحَقِّ ثُمَّ جِئْتُمَانِي كِلَاكُمَا وَكَلِمَتُكُمَا وَاحِدَةٌ وَأَمْرُكُمَا جَمِيعٌ فَجِئْتَنِي يَعْنِي عَبَّاسًا فقلت لَكُمَا إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم قال لَا نُورَثُ ما تَرَكْنَا صَدَقَةٌ فلما بَدَا لي أَنْ أَدْفَعَهُ إِلَيْكُمَا قلت إن شِئْتُمَا دَفَعْتُهُ إِلَيْكُمَا على أَنَّ عَلَيْكُمَا عَهْدَ اللَّهِ وَمِيثَاقَهُ لَتَعْمَلَانِ فيه بِمَا عَمِلَ فيه رسول اللَّهِ صلى الله عليه وسلم وأبو بَكْرٍ وما عَمِلْتُ فيه مذ وَلِيتُ وَإِلَّا فلا تُكَلِّمَانِي فَقُلْتُمَا ادْفَعْهُ إِلَيْنَا بِذَلِكَ فَدَفَعْتُهُ إِلَيْكُمَا أَفَتَلْتَمِسَانِ مِنِّي قَضَاءً غير ذلك فَوَاللَّهِ الذي بِإِذْنِهِ تَقُومُ السَّمَاءُ وَالْأَرْضُ لَا أَقْضِي فيه بِقَضَاءٍ غَيْرِ ذلك حتى تَقُومَ السَّاعَةُ فَإِنْ عَجَزْتُمَا عنه فادفعاه إلي فَأَنَا أَكْفِيكُمَاهُ قال فَحَدَّثْتُ هذا الحديث عُرْوَةَ بن الزُّبَيْرِ فقال صَدَقَ مَالِكُ بن أَوْسٍ أنا سمعت عَائِشَةَ رضي الله عنها زَوْجَ النبي صلى الله عليه وسلم تَقُولُ أَرْسَلَ أَزْوَاجُ النبي صلى الله عليه وسلم عُثْمَانَ إلى أبي بَكْرٍ يَسْأَلْنَهُ ثُمُنَهُنَّ مِمَّا أَفَاءَ الله على رَسُولِهِ صلى الله عليه وسلم فَكُنْتُ أنا أَرُدُّهُنَّ فقلت لَهُنَّ ألا تَتَّقِينَ اللَّهَ أَلَمْ تَعْلَمْنَ أَنَّ النبي صلى الله عليه وسلم كان يقول لَا نُورَثُ ما تَرَكْنَا صَدَقَةٌ يُرِيدُ بِذَلِكَ نَفْسَهُ إنما يَأْكُلُ آلُ مُحَمَّدٍ صلى الله عليه وسلم في هذا الْمَالِ فَانْتَهَى أَزْوَاجُ النبي صلى الله عليه وسلم إلى ما أَخْبَرَتْهُنَّ قال فَكَانَتْ هذه الصَّدَقَةُ بِيَدِ عَلِيٍّ مَنَعَهَا عَلِيٌّ عَبَّاسًا فَغَلَبَهُ عليها ثُمَّ كان بِيَدِ حَسَنِ بن عَلِيٍّ ثُمَّ بِيَدِ حُسَيْنِ بن عَلِيٍّ ثُمَّ بِيَدِ عَلِيِّ بن حُسَيْنٍ وَحَسَنِ بن حَسَنٍ كلاهما كَانَا يَتَدَاوَلَانِهَا ثُمَّ بِيَدِ زَيْدِ بن حَسَنٍ وَهِيَ صَدَقَةُ رسول اللَّهِ صلى الله عليه وسلم حَقًّا
(10)صحيح البخاري (3/  1364)
3523 - حدثنا أبو اليمان أخبرنا شعيب عن الزهري قال حدثني علي ابن حسين أن المسور بن مخرمة قال  : إن عليا خطب بنت أبي جهل فسمعت بذلك فاطمة فأتت رسول الله صلى الله عليه و سلم فقالت يزعم قومك أنك لا تغضب لبناتك وهذا علي ناكح بنت أبي جهل . فقام رسول الله صلى الله عليه و سلم فسمعته حين تشهد يقول ( أما بعد أنكحت أبا العاص بن الربيع فحدثني وصدقني وإن فاطمة بضعة مني وإني اكره أن يسوءها والله لا تجتمع بنت رسول الله صلى الله عليه و سلم وبنت عدو الله عند رجل واحد ) . فترك علي الخطبة
صحيح مسلم (4/  1902)
93 - ( 2449 ) حدثنا أحمد بن عبدالله بن يونس وقتيبة بن سعيد كلاهما عن الليث بن سعد قال ابن يونس حدثنا ليث حدثنا عبدالله بن عبيدالله بن أبي مليكة القرشي التيمي أن المسور بن مخرمة حدثه  : أنه سمع رسول الله صلى الله عليه و سلم على المنبر وهو يقول إن بني هشام بن المغيرة استأذنوني أن ينكحوا ابنتهم علي بن أبي طالب فلا آذن لهم ثم لا آذن لهم ثم لا آذن لهم إلا أن يحب ابن أبي طالب أن يطلق ابنتي وينكح ابنتهم فإنما ابنتي بضعة مني يريبني ما رابها ويؤذيني ما آذاها
علل الشرائع لابن بابويه القمي )ص 185 ، 186 مطبعة النجف(
عن أبي عبدالله ( جعفر الصادق ) أنه سئل : هل تشيع الجنازة بنار ويمشى معها بمجمرة أو قنديل أو غير ذلك مما يضاء به ؟ قال : فتغير لون أبي عبد الله (ع) من ذلك واستوى جالسا ثم قال : إنه جاء شقي من الأشقياء إلى فاطمة بنت رسول الله صلى الله عليه وسلم  فقال لها : أما علمت علياً قد خطب بنت أبي جهل فقالت : حقاً ما تقول ؟ فقال : حقاً ما أقول ثلاث مرات . فدخلها من الغيرة ما لا تملك نفسها وذلك أن الله تبارك تعالى كتب على النساء غيرة وكتب على الرجال جهاداً وجعل للمحتسبة الصابرة منهن من الأجر ما جعل للمرابط المهاجر في سبيل الله .
قال : فاشتد غم فاطمة من ذلك وبقيت متفكرة حتى أمست وجاء الليل حملت الحسن على عاتقها الأيمن والحسين على عاتقها الأيسر وأخذت بيد أم كلثوم اليسرى بيدها اليمنى ، ثم تحولت إلى حجرة أبيها فجاء عليّ فدخل حجرته فلم ير فاطمة فاشتد لذلك غمه وعظم عليه ولم يعلم القصة ما هي ، فاستحيى أن يدعوها من منزل أبيها فخرج إلى المسجد يصلي فيه ما شاء الله ، ثم جمع شيئاً من كثيب المسجد واتكأ عليه ، فلما رأى النبي صلى الله عليه وسلم ما بفاطمة من الحزن أفاض عليها الماء ثم لبس ثوبه ودخل المسجد فلم يزل يصلي بين راكع وساجد ، وكلما صلى ركعتين دعا الله أ، يذهب ما بفاطمة من الحزن والغم ، وذلك أنه خرج من عندها وهي تتقلب وتتنفس الصعداء فلما رآها النبي صلى الله عليه وسلم أنها لا يهنيها النوم وليس لها قرار قال لها : قومي يا بُنية فقامت ، فحمل النبي صلى الله عليه وسلم الحسن وحملت فاطمة الحسين وأخذت بيد أم كلثوم فانتهى إلى علي (ع) وهو نائم فوضع النبي صلى الله عليه وسلم رجله على عليّ فغمزه وقال : قم أبا تراب !! فكم ساكن أزعجته !! ادع لي أبا بكر من داره ، وعمر من مجلسه ، وطلحة ، فخرج عليّ فاستخرجهما من منازلهما واجتمعوا عند رسول الله صلى الله عليه . فقال رسول الله عليه وسلم : يا علـيّ !! أما علمت أن فاطمة بضعة مني أنا منها ، فمن آذاها فقد آذاني ، ومن آذاني فقد آذى الله ، ومن آذاها بعد موتي كان كمن آذاها في حياتي ، ومن آذاها في حياتي كان كمن آذاها بعد موتي .
 (11)بحـار الانوار )الجزء43صفحـة147رواية رقم3 (
عن أبي ذر رحمة الله عليه قال : كنت أنا وجعفر بن أبي طالب مهاجرين إلى بلاد الحبشة فاهديت لجعفر جارية قيمتها أربعة آلاف درهم ، فلما قدمنا المدينة أهداها لعلي عليه السلام تخدمه ، فجعلها علي في منزل فاطمة .
فدخلت فاطمة عليها السلام يوما فنظرت إلى رأس علي عليه السلام في حجر الجارية فقالت : يا أبا الحسن فعلتها
فقال : لا والله يا بنت محمد ما فعلت شيئا فما الذي تريدين ؟ قالت تأذن لي في المصير إلى منزل أبي رسول الله صلى الله عليه واله فقال لها : قد أذنت لك .فتجللت بجلالها ، وتبرقعت ببرقعها ، وأرادت النبي صلى الله عليه واله فهبط جبرئيل عليه السلام ، فقال : يا محمد إن الله يقرئك السلام ويقول لك : إن هذه فاطمة قد أقبلت تشكو عليا فلا تقبل منها في علي شيئا ، فدخلت فاطمة فقال لها رسول الله صلى الله عليه واله : جئت تشكين عليا ،
قالت : إي ورب الكعبة ، فقال لها : ارجعي إليه فقولي له : ر غم أنفي لرضاك ...
كتاب حق اليقين للمجلسي )بحث فدك صفحه203/204وكتاب الأمالي للطوسي ص295(
إن فاطمة رضي الله عنها لما طالبت فدك من أبي بكر امتنع أبو بكر أن يعطيها إيّاها فرجعت فاطمة عليها السلام وقد جرعها من الغيظ ما لم يوصف ومرضت وغضبت على عليّ لامتناعه عن مناصرته ومساعدته إيّاها وقالت:يا ابن أبي طالب!! اشتملت مشيمة الجنين وقعدت حجرة الظنين بعد ما أهلكت شجعان الدهر وقاتلتهم والآن غلبت من هؤلاء--المخنثين--فهذا هو ابن أبي قحافة يأخذ مني فدك التي وهبها لي أبي جبراً وظلماً ويخاصمني ويحاججني ولا ينصرني أحد فليس لي ناصر ولا معين وليس لي شافع ولا وكيل  فذهبت غاضبة ورجعت حزينة أذللت نفسي تأتي الذئاب وتذهب ولا تتحرك يا ليتني مـتّ قبل هذا وكنت نسياً منسياً إنما أشكو إلى أبي وأختصم إلى ربي ….
الأمالي للصدوق (381 هـ) )صفحة553\ (حلية الأبرار لهاشم البحراني (1107 هـ)) الجزء2 صفحة272 ( \ بحار الأنوار المجلسي (1111 هـ) )الجزء41 صفحة43 باب 103 خبر الناقة(
 742 / 11 - حدثنا أحمد بن زياد بن جعفر الهمداني قال: حدثنا عمر ابن سهل بن إسماعيل الدينوري قال: حدثنا زيد بن إسماعيل الصائغ قال: حدثنا معاوية بن هشام عن سفيان عن عبد الملك بن عمير عن خالد بن ربعي قال: إن أمير المؤمنين ع دخل مكة في بعض حوائجه فوجد أعرابيا متعلقا بأستار الكعبة وهو يقول : يا صاحب البيت البيت بيتك والضيف ضيفك ولكل ضيف من ضيفه قرى فاجعل قراي منك الليلة المغفرة . فقال أمير المؤمنين ع لأصحابه : أما تسمعون كلام الأعرابي ؟ قالوا . نعم فقال : الله أكرم من أن يرد ضيفه . …… . ووقع الخبر إلى سؤال المدينة فاجتمعوا ومضى رجل من الأنصار إلى فاطمة ع فأخبرها بذلك فقالت : آجرك الله في ممشاك . فجلس علي ع والدراهم مصبوبة بين يديه حتى اجتمع إليه أصحابه فقبض قبضة قبضة وجعل يعطي رجلا رجلا حتى لم يبق معه درهم واحد . فلما أتى المنزل قالت له فاطمة ع : يا بن عم بعت الحائط الذي غرسه لك والدي ؟ قال : نعم بخير منه عاجلا وآجلا. قالت : فأين الثمن ؟ قال : دفعته إلى أعين استحييت أن أذلها بذل المسألة قبل أن تسألني . قالت فاطمة : أنا جائعة وابناي جائعان ولا أشك إلا وأنك مثلنا في الجوع لم يكن لنا منه درهم ! وأخذت بطرف ثوب علي ع فقال علي : يا فاطمة خليني . فقالت : لا والله أو يحكم بيني وبينك أبي . فهبط جبرئيل ع على رسول الله صلى الله عليه وآله فقال: يا محمد السلام يقرئك السلام ويقول: اقرأ عليا مني السلام وقل لفاطمة: ليس لك أن تضربي على يديه ولا تلمزي بثوبه. فلما أتى رسول الله صلى الله عليه وآله منزل علي ع وجد فاطمة ملازمة لعلي ع فقال لها : يا بنية ما لك ملازمة لعلي؟ قالت : يا أبه باع الحائط الذي غرسته له باثني عشر ألف درهم ولم يحبس لنا منه درهما نشتري به طعاما . فقال : يا بنية إن جبرئيل يقرئني من ربي السلام ويقول : أقرئ عليا من ربه السلام وأمرني أن أقول لك : ليس لك أن تضربي على يديه . قالت فاطمة ع : فإني استغفر الله ولا أعود أبدا . قالت فاطمة ع : فخرج أبي ع في ناحية وزوجي علي في ناحية فما لبث أن أتى أبي صلى الله عليه وآله ومعه سبعة دراهم سود هجرية فقال : يا فاطمة أين ابن عمي ؟ فقلت له : خرج . فقال رسول الله صلى الله عليه وآله : هاك هذه الدراهم فإذا جاء ابن عمي فقولي له يبتاع لكم بها طعاما . فما لبث إلا يسيرا حتى جاء علي ع فقال : رجع ابن عمي فإني أجد رائحة طيبة ؟ قالت نعم وقد دفع إلى شيئا تبتاع لنا به طعاما . قال علي ع : هاتيه . فدفعت إليه سبعة دراهم سود هجرية فقال : بسم الله والحمد لله كثيرا طيبا وهذا من رزق الله عز وجل …
 (12) سنن البيهقى - (ج 2 / ص 300)
13113- أَخْبَرَنَا أَبُو عَبْدِ اللَّهِ الْحَافِظُ حَدَّثَنَا أَبُو عَبْدِ اللَّهِ : مُحَمَّدُ بْنُ يَعْقُوبَ الْحَافِظُ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ الْوَهَّابِ حَدَّثَنَا عَبْدَانُ بْنُ عُثْمَانَ الْعَتَكِىُّ بِنَيْسَابُورَ حَدَّثَنَا أَبُو ضَمْرَةَ عَنْ إِسْمَاعِيلَ بْنِ أَبِى خَالِدٍ عَنِ الشَّعْبِىِّ قَالَ : لَمَّا مَرِضَتْ فَاطِمَةُ رَضِىَ اللَّهُ عَنْهَا أَتَاهَا أَبُو بَكْرٍ الصِّدِّيقُ رَضِىَ اللَّهُ عَنْهُ فَاسْتَأْذَنَ عَلَيْهَا فَقَالَ عَلِىٌّ رَضِىَ اللَّهُ عَنْهُ : يَا فَاطِمَةُ هَذَا أَبُو بَكْرٍ يَسْتَأْذِنُ عَلَيْكِ فَقَالَتْ : أَتُحِبُّ أَنْ آذَنَ لَهُ قَالَ : نَعَمْ فَأَذِنَتْ لَهُ فَدَخَلَ عَلَيْهَا يَتَرَضَّاهَا وَقَالَ : وَاللَّهِ مَا تَرَكْتُ الدَّارَ وَالْمَالَ وَالأَهْلَ وَالْعَشِيرَةَ إِلاَّ لاِبْتِغَاءِ مَرْضَاةِ اللَّهِ وَمَرْضَاةِ رَسُولِهِ وَمَرْضَاتِكُمْ أَهْلَ الْبَيْتِ ثُمَّ تَرَضَّاهَا حَتَّى رَضِيَتْ. هَذَا مُرْسَلٌ حَسَنٌ بِإِسْنَادٍ صَحِيحٍ.
البداية والنهاية (5/  310)
قال الحافظ أبو بكر البيهقي: أنبأنا أبو عبد الله محمد بن يعقوب، حدثنا محمد بن عبد الوهاب، ثنا عبدان بن عثمان العتكي بنيسابور، أنبأنا أبو حمزة، عن إسماعيل بن أبي خالد، عن الشعبي.
قال: لما مرضت فاطمة أتاها أبو بكر الصديق فاستأدن عليها، فقال علي: يا فاطمة هذا أبو بكر يستأذن عليك ؟ فقالت أتحب أن آذن له ؟ قال: نعم ! فأذنت له فدخل عليها يترضاها فقال: والله ما تركت الدار والمال والاهل والعشيرة إلا ابتغاء مرضاة الله، ومرضاة رسوله، ومرضاتكم أهل البيت، ثم ترضاها حتى رضيت (1).
وهذا إسناد جيد قوي، والظاهر أن عامر الشعبي سمعه من علي، أو ممن سمعه من علي،
فتح الباري لابن حجر (9/  345)
 نَعَمْ رَوَى الْبَيْهَقِيّ مِنْ طَرِيق الشَّعْبِيّ " أَنَّ أَبَا بَكْر عَادَ فَاطِمَة ، فَقَالَ لَهَا عَلِيّ : هَذَا أَبُو بَكْر يَسْتَأْذِنُ عَلَيْك قَالَتْ : أَتُحِبُّ أَنْ آذَنَ لَهُ ؟ قَالَ : نَعَمْ ، فَأَذِنَتْ لَهُ ، فَدَخَلَ عَلَيْهَا فَتَرَضَّاهَا حَتَّى رَضِيَتْ " وَهُوَ وَإِنْ كَانَ مُرْسَلًا فَإِسْنَاده إِلَى الشَّعْبِيِّ صَحِيح ، وَبِهِ يَزُولُ الْإِشْكَالُ فِي جَوَازِ تَمَادِي فَاطِمَة عَلَيْهَا السَّلَامُ عَلَى هَجْرِ أَبِي بَكْر وَقَدْ قَالَ بَعْض الْأَئِمَّةِ : إِنَّمَا كَانَتْ هِجْرَتهَا اِنْقِبَاضًا عَنْ لِقَائِهِ وَالِاجْتِمَاعِ بِهِ ، وَلَيْسَ ذَلِكَ مِنْ الْهِجْرَانِ الْمُحَرَّمِ ؛ لِأَنَّ شَرْطَهُ أَنْ يَلْتَقِيَا فَيُعْرِضُ هَذَا وَهَذَا ، وَكَأَنَّ فَاطِمَة عَلَيْهَا السَّلَام لَمَّا خَرَجَتْ غَضْبَى مِنْ عِنْدِ أَبِي بَكْر تَمَادَتْ فِي اِشْتِغَالِهَا بِحُزْنِهَا ، ثُمَّ بِمَرَضِهَا
نهج البلاغة شرح ابن ابي حديد )الجزء1صفحة 57(
عندما غضبت الزهراء مشى إليها ابوبكر بعد ذلك وشفع لعمر وطلب اليها فرضيت عنه
وشرح نهج البلاغه لإبن هيثم )الجزء5صفحة507 (
( ونادت ، يا أبا بكر ، ما أسرع ما أغرتم على أهل بيت رسول الله ، والله لا أكلم عمر حتى ألقى الله .قال : فلما بايع علي والزبير ، وهدأت تلك الفورة ، مشى إليها أبو بكر بعد ذلك فشفع لعمر ، وطلب إليها فرضيت عنه )).
وشرح نهج البلاغه لإبن هيثم  )ج5 ص 107 (
" إن أبا بكر قال لها : إن لك ما لأبيك ، كان رسول الله صلى الله عليه وآله يأخذ من فدك قوتكم ، ويقسم الباقي ويحمل منه في سبيل الله ، ولك على الله أن أصنع بها كما كان يصنع ، فرضيت بذلك وأخذت العهد عليه به "
 (13)عمدة القاري - (17 / 259)
فذكر الحديث وقال في آخره : قلت للزهري : كم عاشت فاطمة بعده ؟ قال : ستة أشهر . قوله : ( ليلاً ) أي : في الليل ، وذلك بوصية منها لإرادة الزيادة في التستر . فإن قلت : روى مسلم وأبو داود والنسائي من حديث جابر في النهي عن الدفن ليلاً . قلت : هذا محمول على حال الاختيار لأن في بعضه : إلاَّ أن يضطر إنسان إلى ذلك . قوله : ( ولم يؤذن بها أبا بكر ) أي : ولم يعلم بوفاتها أبا بكر . قوله : ( وصلى عليها ) أي : صلى علي ، رضي الله تعالى عنه ، على فاطمة ، وروى ابن سعد من طريق عمرة بنت عبد الرحمن : أن العباس صلى عليها . قوله : ( حياة فاطمة ) ، لأنهم كانوا يعذرونه عن ترك المبايعة لاشتغاله بها وتسلية خاطرها من قرب عهد مفارقة رسول الله ، صلى الله عليه وسلم . قوله : ( تلك الأشهر )
فتح الباري - (7 / 494)
قوله دفنها زوجها علي ليلا ولم يؤذن بها أبا بكر روى بن سعد من طريق عمرة بنت عبد الرحمن أن العباس صلى عليها ومن عدة طرق أنها دفنت ليلا وكان ذلك بوصية منها لإرادة الزيادة في التستر ولعله لم يعلم أبا بكر بموتها لأنه ظن أن ذلك لا يخفى عنه وليس في الخبر ما يدل على أن أبا بكر لم يعلم بموتها ولا صلى عليها وأما الحديث الذي أخرجه مسلم والنسائي وأبو داود من حديث جابر في النهي عن الدفن ليلا فهو محمول على حال الاختيار لأن في بعضه إلا أن يضطر انسان إلى ذلك قوله
عون المعبود - (8 / 337)
يؤيده ما أخرجه الحافظ بن عبد البر ونقله القسطلاني في المواهب أن فاطمة قالت لأسماء بنت عميس إني قد استقبحت ما يصنع بالنساء يطرح على المرأة الثوب فيصفها فقالت أسماء يا بنت رسول الله صلى الله عليه وسلم ألا أريك شيئا رأيته بأرض الحبشة فدعت بجرائد رطبة فحنتها ثم طرحت عليها ثوبا فقالت فاطمة ما أحسن هذا تعرف به المرأة من الرجل فإذا أنا مت فاغسليني أنت وعلي ولا يدخل علي أحد  قال أبو عمر بن عبد البر وفاطمة أول من غطى نعشها على الصفة المذكورة ثم بعدها زينب بنت جحش صنع بها ذلك أيضا انتهى
سنن البيهقي الكبرى (4/  34)
 6721 - أخبرنا أبو حازم الحافظ أنبأ أبو أحمد بن محمد الحافظ أنبأ أبو العباس محمد بن إسحاق الثقفي ثنا قتيبة بن سعيد ثنا محمد بن موسى عن عون بن محمد بن علي بن أبي طالب عن أمه أم جعفر بنت محمد بن جعفر وعن عمارة بن مهاجر عن أم جعفر أن فاطمة بنت رسول الله صلى الله عليه و سلم قالت : يا أسماء إني قد استقبحت ما يصنع بالنساء أنه يطرح على المرأة الثوب فيصفها فقالت أسماء يا بنت رسول الله صلى الله عليه و سلم ألا أريك شيئا رأيته بأرض الحبشة فدعت بجرائد رطبة فحنتها ثم طرحت عليها ثوبا فقالت فاطمة رضي الله عنها ما أحسن هذا وأجمله يعرف به الرجل من المرأة فإذا أنا مت فاغسليني أنت وعلي رضي الله عنه ولا تدخلي علي أحدا فلما توفيت رضي الله عنها جاءت عائشة رضي الله عنها تدخل فقالت أسماء لا تدخلي فشكت أبا بكر فقالت إن هذه الخثعمية تحول بيني وبين ابنة رسول الله صلى الله عليه و سلم وقد جعلت لها مثل هودج العروس فجاء أبو بكر رضي الله عنه فوقف على الباب وقال يا أسماء ما حملك أن منعت أزواج النبي صلى الله عليه و سلم يدخلن على ابنة النبي صلى الله عليه و سلم وجعلت لها مثل هودج العروس فقالت أمرتني أن لا تدخلي علي أحدا وأريتها هذا الذي صنعت وهي حية فأمرتني أن أصنع ذلك لها فقال أبو بكر رضي الله عنه فاصنعي ما أمرتك ثم انصرف وغسلها علي وأسماء رضي الله عنهما
 (14)سنن البيهقي الكبرى - (6 / 302)
12524 أخبرنا أبو عبد الله الحافظ أنا أبو عبد الله محمد بن عبد الله الصفار ثنا إسماعيل بن إسحاق القاضي ثنا نصر بن علي ثنا بن داود عن فضيل بن مرزوق قال قال زيد بن علي بن الحسين بن علي  أما أنا فلو كنت مكان أبي بكر رضي الله عنه لحكمت بمثل ما حكم به أبو بكر رضي الله عنه في فدك 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar