DAFTAR ISI

Rabu, 13 November 2013

KEKALNYA AKHIRAT


Allah SWT berfirman :
فَأَمَّا الَّذِينَ شَقُوا فَفِي النَّارِ لَهُمْ فِيهَا زَفِيرٌ وَشَهِيقٌ (106) خَالِدِينَ فِيهَا مَا دَامَتِ السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ إِلَّا مَا شَاءَ رَبُّكَ إِنَّ رَبَّكَ فَعَّالٌ لِمَا يُرِيدُ (107) وَأَمَّا الَّذِينَ سُعِدُوا فَفِي الْجَنَّةِ خَالِدِينَ فِيهَا مَا دَامَتِ السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ إِلَّا مَا شَاءَ رَبُّكَ عَطَاءً غَيْرَ مَجْذُوذٍ (108) [هود: 106 – 108[
Adapun orang-orang yang celaka, maka (tempatnya) di dalam neraka, di dalamnya mereka mengeluarkan dan menarik nafas (dengan merintih), mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang lain). Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang Dia kehendaki. Adapun orang-orang yang berbahagia, maka tempatnya di dalam syurga, mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang lain); sebagai karunia yang tiada putus-putusnya (QS Hud : 106-108)
Syubhat
Dalam ayat di atas disebutkan bahwa kekekalan surga dan neraka hanyalah seumur langit dan bumi, ini menunjukkan bahwa surga dan neraka tidak abadi karena pada akhirnya keduanya akan mengalami kehancuran sebagaimana langit dan bumi, hal ini sesuai dengan firman Allah SWT :
  كُلُّ شَيْءٍ هَالِكٌ إِلَّا وَجْهَهُ  [القصص: 88.[
Bahwa semua selain Allah akan hancur. (QS Al Qoshosh : 88)
Ayat ini dan juga ayat diatas, dengan jelas memastikan bahwa segala sesuatu, termasuk surga dan neraka pasti akan hancur dan hanya Allah saja yang kekal selama-lamanya.
Kami menjawab
Kekekalan akhirat termasuk keyakinan pokok yang terpatri dalam dada setiap mukmin. Mereka meyakini bahwa  surga dan neraka merupakan tempat yang kekal dan tidak akan berakhir, keyakinan ini memiliki dasar yang sangat kuat, banyak sekali ayat maupun hadits yang menunjukkan bahwa surga dan neraka adalah kekal adanya. Diantaranya adalah firman Allah SWT  :
{لِلَّذِينَ أَحْسَنُوا الْحُسْنَى وَزِيَادَةٌ وَلَا يَرْهَقُ وُجُوهَهُمْ قَتَرٌ وَلَا ذِلَّةٌ أُولَئِكَ أَصْحَابُ الْجَنَّةِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ (26) وَالَّذِينَ كَسَبُوا السَّيِّئَاتِ جَزَاءُ سَيِّئَةٍ بِمِثْلِهَا وَتَرْهَقُهُمْ ذِلَّةٌ مَا لَهُمْ مِنَ اللَّهِ مِنْ عَاصِمٍ كَأَنَّمَا أُغْشِيَتْ وُجُوهُهُمْ قِطَعًا مِنَ اللَّيْلِ مُظْلِمًا أُولَئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ} [يونس: 26، 27]
Bagi orang-orang yang berbuat baik, ada pahala yang terbaik (surga) dan tambahannya. Dan muka mereka tidak ditutupi debu hitam dan tidak (pula) kehinaan. Mereka itulah penghuni syurga, mereka kekal di dalamnya. Dan orang-orang yang mengerjakan kejahatan (mendapat) balasan yang setimpal dan mereka ditutupi kehinaan. Tidak ada bagi mereka seorang pelindungpun dari (azab) Allah, seakan-akan muka mereka ditutupi dengan kepingan-kepingan malam yang gelap gulita. Mereka itulah penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya. (QS Yunus : 26-27)
Makna ayat di atas cukup jelas, bahwa penduduk surga maupun neraka akan kekal didalamnya.
Sedangkan salah satu hadits yang menetapkan kekekalan surga dan neraka adalah hadits shohih tentang penyembelihan kematian yang cukup terkenal  :
عن ابن عمر قال  : قال رسول الله صلى الله عليه و سلم ( إذا صار أهل الجنة إلى الجنة وأهل النار إلى النار جيء بالموت حتى يجعل بين الجنة والنار ثم يذبح ثم ينادي مناد يا أهل الجنة لا موت ويا أهل النار لا موت فيزداد أهل الجنة فرحا إلى فرحهم ويزداد أهل النار حزنا إلى حزنهم )
Dari Ibnu Umar berkata : Rasulullah SAW bersabda : “ Jika Ahli surga telah masuk ke dalam surga dan ahli neraka telah masuk ke dalam neraka, didatangkanlah al maut (kematian) sampai tempat di antara surga dan neraka kemudian disembelih, lalu akan memanggil seorang penyeru, “ Wahai pendudul surga tidak ada (lagi) kematian , wahai penduduk neraka tidak ada (lagi) kematian, maka penduduk surga bertambah gembira di atas kegembiraan mereka, dan penduduk neraka bertambah sedih di atas kesedihan mereka” (HR Bukhari)(1)
Ayat-ayat dan hadits-hadits sejenis yang menerangkan mengenai mengenai kekalnya surga dan neraka sangat banyak dan tak bisa disebutkan disini satu per satu (2). Semua dalil-dalil ini ditambah dengan perkataan para ulama yang mu`tabar (kredibel) menjurus pada satu kesimpulan, bahwa akhirat adalah kekal dan tidak akan berakhir.
Adapun mengenai Firman Allah SWT :
فَأَمَّا الَّذِينَ شَقُوا فَفِي النَّارِ لَهُمْ فِيهَا زَفِيرٌ وَشَهِيقٌ (106) خَالِدِينَ فِيهَا مَا دَامَتِ السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ إِلَّا مَا شَاءَ رَبُّكَ إِنَّ رَبَّكَ فَعَّالٌ لِمَا يُرِيدُ (107) وَأَمَّا الَّذِينَ سُعِدُوا فَفِي الْجَنَّةِ خَالِدِينَ فِيهَا مَا دَامَتِ السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ إِلَّا مَا شَاءَ رَبُّكَ عَطَاءً غَيْرَ مَجْذُوذٍ (108) [هود: 106 – 108[
Adapun orang-orang yang celaka, maka (tempatnya) di dalam neraka, di dalamnya mereka mengeluarkan dan menarik nafas (dengan merintih), mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang lain). Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang Dia kehendaki. Adapun orang-orang yang berbahagia, maka tempatnya di dalam syurga, mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang lain); sebagai karunia yang tiada putus-putusnya (QS Hud : 106-108)
Ayat-ayat ini tidak dimaksudkan untuk menafikan kekekalan di dalam surga dan neraka, ayat ini justru merupakan dalil mengenai kekalnya surga dan neraka. Karena dalam ayat tersebut disebutkan bahwa penduduk surga dan neraka bersifat خَالِدِينَ فِيهَا (kekal di dalamnya). Sedangkan makna kata خلد- يخلد dalam bahasa arab adalah,  دوام البقاء في دار لا يخرج منها ( terus menetap dalam suatu tempat dan tidak keluar darinya). Oleh karena itulah Akhirat disebut sebagai دار الخلد karena kekalnya penghuni akhirat di dalamnya(3).
Sedangkan kata مَا دَامَتِ السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ (mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi) ini bukan berarti bahwa akhirat itu seumur langit dan bumi. Justru perkataan seperti ini merupakan ungkapan yang biasa dipakai oleh orang arab untuk mengungkapkan keabadian. Orang arab jika ingin mensifati sesuatu dengan kekekalan akan mengatakan :
 هذا دائم دوام السموات والأرض
Ini kekal seperti kekalnya langit dan bumi,
Yang mereka maksud adalah kekal selamanya bukan hanya seumur langit dan bumi.
Karena Al Qur`an turun dalam bahasa arab, maka dalam ayat ini Allah menggunakan ungkapan yang  biasa digunakan dalam bahasa mereka. Jadi, makna  firman Allah :
 خالدين فيها ما دامت السموات والأرض                                                                                     
mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi
Bukanlah berarti akhirat hanya seumur langit dan bumi, tetapi adalah penetapan mengenai kekalnya mereka didalamnya untuk selama-lamanya.
Beberapa ulama tafsir mengatakan bahwa maksud dari langit dan bumi yang ada dalam perkataan مَا دَامَتِ السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ (mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi). Bukanlah langit dan bumi yang ada di dunia, akan tetapi adalah  langit dan bumi yang ada di akhirat, karena pada hari qiyamat langit dan bumi akan digantikan dengan langit dan bumi yang lain, Allah berfirman :
يَوْمَ تُبَدَّلُ الأرْضُ غَيْرَ الأرْضِ وَالسَّمَاوَاتُ  [إبراهيم:48]
“(Yaitu) pada hari (ketika) bumi diganti dengan bumi yang lain dan (demikian pula) langit…” (QS Ibrahim : 48)
karena akhirat kekal maka tentu langit dan bumi yang ada di akhiratpun adalah kekal adanya(4).
Kemudian, setelah kita ketahui mengenai kekalnya akhirat, tersisa satu pertanyaan, yaitu firman Allah SWT : إِلَّا مَا شَاءَ رَبُّكَ  kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang lain). Dzohir dari Perkataan ini menunjukkan bahwa mereka akan kekal di dalam surga/neraka, kecuali jika Allah menghendaki yang lain. Seakan-akan kekekalan akhirat bukanlah hal yang pasti.
Sebagian ahli tafsir mengatakan bahwa dalam ayat :
فَأَمَّا الَّذِينَ شَقُوا فَفِي النَّارِ لَهُمْ فِيهَا زَفِيرٌ وَشَهِيقٌ (106) خَالِدِينَ فِيهَا مَا دَامَتِ السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ إِلَّا مَا شَاءَ رَبُّكَ إِنَّ رَبَّكَ فَعَّالٌ لِمَا يُرِيدُ (107)
Adapun orang-orang yang celaka, maka (tempatnya) di dalam neraka, di dalamnya mereka mengeluarkan dan menarik nafas (dengan merintih), mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang lain) Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang Dia kehendaki (QS Hud : 106-107)
Maksud dari perkecualian disini adalah bahwa penghuni neraka akan kekal di dalamnya kecuali mereka yang Allah kehendaki untuk dikeluarkan dari neraka dari golongan orang-orang mukmin yang melakukan maksiat.
Sedangkan makna perkecualian dalam ayat :
وَأَمَّا الَّذِينَ سُعِدُوا فَفِي الْجَنَّةِ خَالِدِينَ فِيهَا مَا دَامَتِ السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ إِلَّا مَا شَاءَ رَبُّكَ عَطَاءً غَيْرَ مَجْذُوذٍ (108)
Adapun orang-orang yang berbahagia, maka tempatnya di dalam syurga, mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang lain); sebagai karunia yang tiada putus-putusnya (QS Hud : 108)
Maksudnya penduduk surga akan kekal di surga setelah dikurangi masa yang Allah kehendaki bagi mukmin yang melakukan maksiat  untuk menetap di neraka.
Sebagian ahli tafsir yang lain mengatakan bahwa maksud firman Allah إِلَّا مَا شَاءَ رَبُّكَ  kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang lain).  Bahwasanya jika Allah menghendaki untuk tidak menjadikan mereka kekal maka itu adalah hal mudah, akan tetapi yang dikehendaki oleh Allah adalah kekekalan mereka di dalam surga/neraka(5).
Begitu pula maksud dari firman Allah SWT :
  كُلُّ شَيْءٍ هَالِكٌ إِلَّا وَجْهَهُ  [القصص: 88.[
Bahwa semua selain Allah akan hancur. (QS Al Qoshosh : 88)
Bukanlah berarti segala sesuatu pasti akan hancur kecuali Allah, akan tetapi segala sesuatu akan hancur jika Allah menghendakinya, karena pada kenyataannya ada beberapa hal yang Allah kehendaki untuk kekal dan tidak mengalami kehancuran, seperti surga, neraka, Arsy, Kursy, Ruh, dan hal-hal lain yang telah ditetapkan untuk kekal, ada juga yang berpendapat bahwa maksud ayat ini adalah bahwa segala sesuatu akan musnah kecuali amal yang dikerjakan karena Allah(6).
Menjadi jelas bahwa Akhirat adalah kekal, dan  ayat-ayat yang mereka gunakan untuk menafikan kekekalan akhirat tidak tepat sasaran.
Referensi
 (1)صحيح البخاري (5/  2397)
6182 - حدثنا معاذ بن أسد أخبرنا عبد الله أخبرنا عمر بن محمد بن زيد عن أبيه أنه حدثه عن ابن عمر قال  : قال رسول الله صلى الله عليه و سلم ( إذا صار أهل الجنة إلى الجنة وأهل النار إلى النار جيء بالموت حتى يجعل بين الجنة والنار ثم يذبح ثم ينادي مناد يا أهل الجنة لا موت ويا أهل النار لا موت فيزداد أهل الجنة فرحا إلى فرحهم ويزداد أهل النار حزنا إلى حزنهم )
صحيح مسلم (8/  153)
7363 - حَدَّثَنِى هَارُونُ بْنُ سَعِيدٍ الأَيْلِىُّ وَحَرْمَلَةُ بْنُ يَحْيَى قَالاَ حَدَّثَنَا ابْنُ وَهْبٍ حَدَّثَنِى عُمَرُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ زَيْدِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ أَنَّ أَبَاهُ حَدَّثَهُ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ « إِذَا صَارَ أَهْلُ الْجَنَّةِ إِلَى الْجَنَّةِ وَصَارَ أَهْلُ النَّارِ إِلَى النَّارِ أُتِىَ بِالْمَوْتِ حَتَّى يُجْعَلَ بَيْنَ الْجَنَّةِ وَالنَّارِ ثُمَّ يُذْبَحُ ثُمَّ يُنَادِى مُنَادٍ يَا أَهْلَ الْجَنَّةِ لاَ مَوْتَ وَيَا أَهْلَ النَّارِ لاَ مَوْتَ. فَيَزْدَادُ أَهْلُ الْجَنَّةِ فَرَحًا إِلَى فَرَحِهِمْ وَيَزْدَادُ أَهْلُ النَّارِ حُزْنًا إِلَى حُزْنِهِمْ ».
 (2) القران و الحديث
{ وَالَّذِينَ كَفَرُوا وَكَذَّبُوا بِآيَاتِنَا أُولَئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ (39)} [البقرة: 39] {بَلَى مَنْ كَسَبَ سَيِّئَةً وَأَحَاطَتْ بِهِ خَطِيئَتُهُ فَأُولَئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ (81) وَالَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ أُولَئِكَ أَصْحَابُ الْجَنَّةِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ (82)} [البقرة: 81، 82] {وَأُولَئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ} [البقرة: 217] {اللَّهُ وَلِيُّ الَّذِينَ آمَنُوا يُخْرِجُهُمْ مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ وَالَّذِينَ كَفَرُوا أَوْلِيَاؤُهُمُ الطَّاغُوتُ يُخْرِجُونَهُمْ مِنَ النُّورِ إِلَى الظُّلُمَاتِ أُولَئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ} [البقرة: 257] {الَّذِينَ يَأْكُلُونَ الرِّبَا لَا يَقُومُونَ إِلَّا كَمَا يَقُومُ الَّذِي يَتَخَبَّطُهُ الشَّيْطَانُ مِنَ الْمَسِّ ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ قَالُوا إِنَّمَا الْبَيْعُ مِثْلُ الرِّبَا وَأَحَلَّ اللَّهُ الْبَيْعَ وَحَرَّمَ الرِّبَا فَمَنْ جَاءَهُ مَوْعِظَةٌ مِنْ رَبِّهِ فَانْتَهَى فَلَهُ مَا سَلَفَ وَأَمْرُهُ إِلَى اللَّهِ وَمَنْ عَادَ فَأُولَئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ} [البقرة: 275] { وَأَمَّا الَّذِينَ ابْيَضَّتْ وُجُوهُهُمْ فَفِي رَحْمَةِ اللَّهِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ } [آل عمران: 107] {إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا لَنْ تُغْنِيَ عَنْهُمْ أَمْوَالُهُمْ وَلَا أَوْلَادُهُمْ مِنَ اللَّهِ شَيْئًا وَأُولَئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ (116) } [آل عمران: 116، 117] {وَالَّذِينَ كَذَّبُوا بِآيَاتِنَا وَاسْتَكْبَرُوا عَنْهَا أُولَئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ} [الأعراف: 36] { وَالَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَا نُكَلِّفُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا أُولَئِكَ أَصْحَابُ الْجَنَّةِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ} [الأعراف: 42] {لِلَّذِينَ أَحْسَنُوا الْحُسْنَى وَزِيَادَةٌ وَلَا يَرْهَقُ وُجُوهَهُمْ قَتَرٌ وَلَا ذِلَّةٌ أُولَئِكَ أَصْحَابُ الْجَنَّةِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ (26) وَالَّذِينَ كَسَبُوا السَّيِّئَاتِ جَزَاءُ سَيِّئَةٍ بِمِثْلِهَا وَتَرْهَقُهُمْ ذِلَّةٌ مَا لَهُمْ مِنَ اللَّهِ مِنْ عَاصِمٍ كَأَنَّمَا أُغْشِيَتْ وُجُوهُهُمْ قِطَعًا مِنَ اللَّيْلِ مُظْلِمًا أُولَئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ} [يونس: 26، 27] {إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَأَخْبَتُوا إِلَى رَبِّهِمْ أُولَئِكَ أَصْحَابُ الْجَنَّةِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ (23)} [هود: 23] {وَإِنْ تَعْجَبْ فَعَجَبٌ قَوْلُهُمْ أَإِذَا كُنَّا تُرَابًا أَإِنَّا لَفِي خَلْقٍ جَدِيدٍ أُولَئِكَ الَّذِينَ كَفَرُوا بِرَبِّهِمْ وَأُولَئِكَ الْأَغْلَالُ فِي أَعْنَاقِهِمْ وَأُولَئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ (5) } [الرعد: 5] {الَّذِينَ يَرِثُونَ الْفِرْدَوْسَ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ (11)} [المؤمنون: 11] { لَنْ تُغْنِيَ عَنْهُمْ أَمْوَالُهُمْ وَلَا أَوْلَادُهُمْ مِنَ اللَّهِ شَيْئًا أُولَئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ (17)} [المجادلة: 17] {وَالَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ سَنُدْخِلُهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا لَهُمْ فِيهَا أَزْوَاجٌ مُطَهَّرَةٌ وَنُدْخِلُهُمْ ظِلًّا ظَلِيلًا (57)} [النساء: 57] {وَالَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ سَنُدْخِلُهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا وَعْدَ اللَّهِ حَقًّا وَمَنْ أَصْدَقُ مِنَ اللَّهِ قِيلًا (122)} [النساء: 122] { إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا وَظَلَمُوا لَمْ يَكُنِ اللَّهُ لِيَغْفِرَ لَهُمْ وَلَا لِيَهْدِيَهُمْ طَرِيقًا (168) إِلَّا طَرِيقَ جَهَنَّمَ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا وَكَانَ ذَلِكَ عَلَى اللَّهِ يَسِيرًا (169)} [النساء: 168، 169] {قَالَ اللَّهُ هَذَا يَوْمُ يَنْفَعُ الصَّادِقِينَ صِدْقُهُمْ لَهُمْ جَنَّاتٌ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ ذَلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ (119)} [المائدة: 119] {يُبَشِّرُهُمْ رَبُّهُمْ بِرَحْمَةٍ مِنْهُ وَرِضْوَانٍ وَجَنَّاتٍ لَهُمْ فِيهَا نَعِيمٌ مُقِيمٌ (21) خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا إِنَّ اللَّهَ عِنْدَهُ أَجْرٌ عَظِيمٌ (22) } [التوبة: 21 - 23] {وَالسَّابِقُونَ الْأَوَّلُونَ مِنَ الْمُهَاجِرِينَ وَالْأَنْصَارِ وَالَّذِينَ اتَّبَعُوهُمْ بِإِحْسَانٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ وَأَعَدَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي تَحْتَهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا ذَلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ (100)} [التوبة: 100] { خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا لَا يَجِدُونَ وَلِيًّا وَلَا نَصِيرًا (65)} [الأحزاب: 65] {يَوْمَ يَجْمَعُكُمْ لِيَوْمِ الْجَمْعِ ذَلِكَ يَوْمُ التَّغَابُنِ وَمَنْ يُؤْمِنْ بِاللَّهِ وَيَعْمَلْ صَالِحًا يُكَفِّرْ عَنْهُ سَيِّئَاتِهِ وَيُدْخِلْهُ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا ذَلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ (9) } [التغابن: 9] {رَسُولًا يَتْلُو عَلَيْكُمْ آيَاتِ اللَّهِ مُبَيِّنَاتٍ لِيُخْرِجَ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ وَمَنْ يُؤْمِنْ بِاللَّهِ وَيَعْمَلْ صَالِحًا يُدْخِلْهُ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا قَدْ أَحْسَنَ اللَّهُ لَهُ رِزْقًا (11)} [الطلاق: 11] {إِلَّا بَلَاغًا مِنَ اللَّهِ وَرِسَالَاتِهِ وَمَنْ يَعْصِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَإِنَّ لَهُ نَارَ جَهَنَّمَ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا (23)} [الجن: 23] جَزَاؤُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ جَنَّاتُ عَدْنٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ ذَلِكَ لِمَنْ خَشِيَ رَبَّهُ (8) [البينة: 8] صحيح البخاري (5/  2397)  6179 - حدثنا أبو اليمان أخبرنا شعيب حدثنا أبو الزناد عن الأعرج عن أبي هريرة قال   : قال النبي صلى الله عليه و سلم ( يقال لأهل الجنة يا أهل الجنة خلود لا موت ولأهل النار يا أهل النار خلود لا موت ) صحيح البخاري (5/  2396) 6178 - حدثنا علي بن عبد الله حدثنا يعقوب بن إبراهيم حدثنا أبي عن صالح حدثنا نافع عن ابن عمر رضي الله عنهما  : عن النبي صلى الله عليه و سلم قال ( يدخل أهل الجنة الجنة وأهل النار النار ثم يقوم مؤذن بينهم يا أهل النار لا موت ويا أهل الجنة لا موت خلود ) صحيح مسلم (8/  153) 7362 - حَدَّثَنَا زُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ وَالْحَسَنُ بْنُ عَلِىٍّ الْحُلْوَانِىُّ وَعَبْدُ بْنُ حُمَيْدٍ قَالَ عَبْدٌ أَخْبَرَنِى وَقَالَ الآخَرَانِ حَدَّثَنَا يَعْقُوبُ - وَهُوَ ابْنُ إِبْرَاهِيمَ بْنِ سَعْدٍ - حَدَّثَنَا أَبِى عَنْ صَالِحٍ حَدَّثَنَا نَافِعٌ أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ قَالَ إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ « يُدْخِلُ اللَّهُ أَهْلَ الْجَنَّةِ الْجَنَّةَ وَيُدْخِلُ أَهْلَ النَّارِ النَّارَ ثُمَّ يَقُومُ مُؤَذِّنٌ بَيْنَهُمْ فَيَقُولُ يَا أَهْلَ الْجَنَّةِ لاَ مَوْتَ وَيَا أَهْلَ النَّارِ لاَ مَوْتَ كُلٌّ خَالِدٌ فِيمَا هُوَ فِيهِ »
 (3)لسان العرب - (ج 3 / ص 164)
( خلد ) الخُلْد دوام البقاء في دار لا يخرج منها خَلَدَ يَخْلُدُ خُلْداً وخُلوداً بقي وأَقام ودار الخُلْد الآخرة لبقاءِ أَهلها فيها وخَلَّده الله وأَخْلَده تخليداً وقد أَخْلَد الله أَهلَ دار الخُلْد فيها وخَلَّدهم وأَهل الجنة خالدون مُخَلَّدون آخر الأَبد وأَخلد الله أَهل الجنة إِخلاداً وقوله تعالى أَيحسب أَنَّ ماله أَخلده أَي يعمل عمل من لا يظن مع يساره أَنه يموت والخُلْد اسم من أَسماءِ الجنة وفي التهذيب من أَسماءِ الجنان وخَلَد بالمكان يَخْلُد خُلوداً وأَخْلَد أَقام وهو من ذلك قال زهير لِمَن الديارُ غَشِيتَها بالغَرْقَد كالوَحْيِ في حَجَر المسِيل المُخْلِد ؟ والمُخلِد من الرجال الذي أَسن ولم يَشِب كأَنه مُخَلَّد لذلك 
 (4)تفسير الطبري - (ج 15 / ص 481)
وقوله:(خالدين فيها ما دامت السموات والأرض إلا ما شاء ربك إن ربك فعال لما يريد)، يعني تعالى ذكره بقوله:(خالدين فيها)، لابثين فيها  ويعني بقوله:(ما دامت السموات والأرض)، أبدًا .
وذلك أن العرب إذا أرادت أن تصف الشيء بالدوام أبدًا قالت: هذا دائم دوام السموات والأرض ، بمعنى أنه دائم أبدًا، وكذلك يقولون: "هو باقٍ ما اختلف الليل والنهار". و"ما سمر ابنا سَمِير"، و"ما لألأت العُفْرُ بأذنابها " يعنون بذلك كله "أبدا". فخاطبهم جل ثناؤه بما يتعارفون به بينهم فقال:(خالدين فيها ما دامت السموات والأرض) ، والمعنى في ذلك: خالدين فيها أبدًا.
تفسير ابن كثير - (ج 4 / ص 351)
 خَالِدِينَ فِيهَا مَا دَامَتِ السَّمَاوَاتُ وَالأرْضُ } قال الإمام أبو جعفر بن جرير: من عادة العرب إذا أرادت أن تصف الشيء بالدوام أبدًا قالت: "هذا دائم دوامَ السموات والأرض"، وكذلك يقولون: هو باق ما اختلف الليلُ والنهار، وما سمر ابنا سَمير، وما لألأت العُفْر (3) بأذنابها. يعنون بذلك كلمة: "أبدا"، فخاطبهم جل ثناؤه بما يتعارفونه بينهم، فقال: { خَالِدِينَ فِيهَا مَا دَامَتِ السَّمَاوَاتُ وَالأرْضُ } .
قلت: ويحتمل أن المراد بما دامت السموات والأرض: الجنس؛ لأنه لا بدّ في عالم الآخرة من سموات وأرض، كما قال تعالى: { يَوْمَ تُبَدَّلُ الأرْضُ غَيْرَ الأرْضِ وَالسَّمَاوَاتُ } [إبراهيم:48]؛ ولهذا قال الحسن البصري في قوله: { مَا دَامَتِ السَّمَاوَاتُ وَالأرْضُ } قال: تبدل سماء غير هذه السماء، وأرض غير هذه الأرض، فما دامت تلك السماء وتلك الأرض.
وقال ابن أبي حاتم: ذكر عن سفيان بن حسين، عن الحكم، عن مجاهد، عن ابن عباس قوله: { مَا دَامَتِ السَّمَاوَاتُ وَالأرْضُ } قال: لكل جنة سماء وأرض.
وقال عبد الرحمن بن زيد بن أسلم: ما دامت الأرض أرضًا، والسماء سماءً.
 (5)تفسير ابن كثير - (ج 4 / ص 351)
وقوله: { إِلا مَا شَاءَ رَبُّكَ إِنَّ رَبَّكَ فَعَّالٌ لِمَا يُرِيدُ } كقوله تعالى: { النَّارُ مَثْوَاكُمْ خَالِدِينَ فِيهَا إِلا مَا شَاءَ اللَّهُ إِنَّ رَبَّكَ حَكِيمٌ عَلِيمٌ } [الأنعام: 128].
وقد اختلف المفسرون في المراد من هذا الاستثناء، على أقوال كثيرة، حكاها الشيخ أبو الفرج بن الجوزي في كتابه "زاد المسير"  وغيره من علماء التفسير، ونقل كثيرًا منها الإمام أبو جعفر بن جرير، رحمه الله، في كتابه  واختار هو ما نقله عن خالد بن مَعْدَان، والضحاك، وقتادة، وأبي سِنَان، ورواه ابن أبي حاتم عن ابن عباس والحسن أيضًا: أن الاستثناء عائد على العُصاة من أهل التوحيد، ممن يخرجهم الله من النار بشفاعة الشافعين، من الملائكة والنبيين والمؤمنين،
تفسير الطبري - (ج 15 / ص 487)
وَأَمَّا الَّذِينَ سُعِدُوا فَفِي الْجَنَّةِ خَالِدِينَ فِيهَا مَا دَامَتِ السَّمَوَاتُ وَالْأَرْضُ إِلَّا مَا شَاءَ رَبُّكَ عَطَاءً غَيْرَ مَجْذُوذٍ (108)  السموات والأرض، يقول: أبدًا =(إلا ما شاء ربك). فاختلف أهل التاويل في معنى ذلك. فقال بعضهم:(إلا ما شاء ربك )، من قدر ما مكثوا في النار قبل دخُولهم الجنة. قالوا: وذلك فيمن أخرج من النار من المؤمنين فأدخل الجنة.
النكت والعيون - (ج 2 / ص 228)
{ خالدين فيها ما دامت السموات والأرض إلى ما شاء ربك } فيه ثمانية تأويلات :
أحدها : خالدين فيها ما دامت سماء الدنيا وأرضها إلا ما شاء ربك من الزيادة عليها بعد فناء مدتها حكاه ابن عيسى .
الثاني : ما دامت سموات الآخرة وأرضها إلا ما شاء ربك من قدر وقوفهم في القيامة ، قاله بعض المتأخرين .
الثالث : ما دامت السموات والأرض ، أي مدة لبثهم في الدنيا ، قاله ابن قتيبة .
الرابع : خالدين فيها ما دامت السموات والأرض إلا ما شاء ربك من أهل التوحيد أن يخرجهم منها بعد إدخالهم إليها ، قاله قتادة ، فيكونون أشقياء في النار سعداء في الجنة ، حكاه الضحاك عن ابن عباس ، وروى يزيد بن أبي حبيب عن أنس بن مالك قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : « يدخل ناس جهنم حتى إذا صاروا كالحمحمة أخرجوا منها وأدخلوا الجنة فيقال هؤلاء الجهنميون
» الخامس : إلا ما شاء من أهل التوحيد أن لا يدخلهم إليها ، قاله أبو نضرة يرويه مأثوراً عن النبي صلى الله عليه وسلم .
السادس : إلا ما شاء ربك من كل من دخل النار من موحد ومشرك أن يخرجه منها إذا شاء ، قاله ابن عباس .
السابع : أن الاستثناء راجع إلى قولهم { لهم فيها زفير وشهيق } إلا ما شاء ربك من أنواع العذاب التي ليست بزفير ولا شهيق مما لم يسم ولم يوصف ومما قد سمّي ووصف ، ثم استأنف { ما دامت السموات والأرض } حكاه ابن الأنباري .
الثامن : أن الاستثناء واقع على معنى لو شاء ربك أن لا يخلدهم لفعل ولكن الذي يريده ويشاؤه ويحكم به تخليدُهم وفي تقدير خلودهم بمدة السموات والأرض وجهان : أحدهما : أنها سموات الدنيا وأرضها ، ولئن كانت فانية فهي عند العرب كالباقية على الأبد فذكر ذلك على عادتهم وعرفهم كما قال زهير : ألا لا أرى على الحوادث باقيا ... ولا خالداً إلا الجبال الرواسيا والوجه الثاني : أنها سموات الآخرة وأرضها لبقائها على الأبد . قوله عز وجل : { وأمّا الذين سُعدُوا ففي الجنة خالدين فيها ما دامت السموات والأرض إلا ما شاء ربك } فيها خمسة تأويلات : أحدها : دامت سموات الدنيا وأرضها إلا ما شاء ربك من الزيادة عليها في الخلود فيها : الثاني : إلا ما شاء ربك من مدة يوم القيامة . الثالث : إلا ما شاء ربك من مدة مكثهم في النار إلى أن يخرجوا منها ، قاله الضحاك . الرابع : خالدين فيها يعني أهل التوحيد ، إلا ما شاء ربك يعني أهل الشرك ، وهو يشبه قول أبي نضرة . الخامس : خالدين فيها إلا ما شاء ربك أي ما شاء من عطاء غير مجذوذ ، فتكون { إلا } هنا بمعنى الواو كقول الشاعر :
وكلُّ أخٍ مفارقُهُ أخوه ... لعمر أبيك إلا الفرقدان . أي والفرقدان .

 (6)تفسير الصاوي (ج 3/ ص 281)
(كل شيء هالك إلا وجهه) أي كل ما سوى الله تعالى قابل للهلاك وجائز عليه لأن وجوده ليس ذاتيا له, قال بعض العارفين
الله قل وذر الوجود وما حوى***  إن كنت مرتادا بلوغ كمال
فالكل دون الله إن حققته *** عدم على التفصيل والإجمال
من لا وجود لذاته من ذاته *** فوجوده لولاه عين المحال
والعارفون فنوا به لم يشهدوا *** شيئا سوى المتكبر المتعال
ورأوا سواه على الحقيقة هالكا ***في الحال والماضي والاستقبال
قيل : المراد بالهلاك الانعدام بالفعل و يستثنى منه ثمانية أشياء نظمها السيوطي في قوله :
ثمانية حكم البقاء يعمها *** من الخلق والباقون في حيز العدم
هي العرش والكرسي ونار وجنة *** وعجب وأرواح كذا اللوح والقلم
وهو معنى قول صاحب الجوهرة :
وكل شيء هالك قد خصصوا *** عمومه فاطلب لما قد لخصوا
ولا مفهو لما عده السيوطي بل منها أجساد الأنبياء والشهداء ومن في حكمه والحور والولدان, قوله (إلا إياه) أشار بذلك إلى أن المراد بالوجه الذات و يصح أن المراد به ما عمل لأجله سبحانه وتعالى فإن ثوابه باق . قوله (وإليه ترجعون) أي في جميع أحوالكم.
تفسير الطبري - (ج 19 / ص 643)
القول في تأويل قوله تعالى : { وَلا تَدْعُ مَعَ اللَّهِ إِلَهًا آخَرَ لا إِلَهَ إِلا هُوَ كُلُّ شَيْءٍ هَالِكٌ إِلا وَجْهَهُ لَهُ الْحُكْمُ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ (88) } يقول تعالى ذكره: ولا تعبد يا محمد مع معبودك الذي له عبادة كلّ شيء معبودا آخر سواه. وقوله:( لا إِلَهَ إِلا هُوَ ) يقول: لا معبود تصلح له العبادة إلا الله الذي كلّ شيء هالك إلا وجهه. واختلف في معنى قوله:( إِلا وَجْهَهُ ) فقال بعضهم: معناه: كلّ شيء هالك إلا هو. وقال آخرون: معنى ذلك: إلا ما أريد به وجهه، واستشهدوا لتأويلهم ذلك كذلك بقول الشاعر:
أَسْتَغْفِرُ اللهَ ذَنْبًا لَسْتُ مُحْصِيهُ... رَبُّ العِبادِ إلَيْهِ الوَجْهُ والعَمَلُ


Tidak ada komentar:

Posting Komentar